Kompak.id, Tenggarong – Meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur sudah menjadi komitmen Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. Untuk itu, sekolah-sekolah negeri tingkat SMA/SMK dengan kondisi sarana dan prasaran yang minim akan dilengkapi secara bertahap. Baru-baru ini Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi untuk kesekian kalinya kembali secara maraton mengunjungi sejumlah SMA/SMK di Kutai Kartanegara. Kunjungan itu untuk memastikan bantuan sarana serta prasarana dari Komisi IV DPRD berguna maksimal.
Dalam kunjungan sekaligus monitoring kali ini, Reza Fachlevi memulainya di SMKN 1 Tenggarong Seberang, Desa Embalut. Kedatangannya disambut Kepala SMKN 1 Tenggarong Seberang, Agus Purnama, sejumlah guru dan para siswa. Di sekolah ini, Reza Fachlevi menganggarkan sejumlah fasilitas penunjang belajar mengajar selain beberapa rehabilitasi bangunan infrastruktur yang sudah terealisasi.
“Saya mengucapkan ribuan terima kasih karena telah banyak dibantu fasilitas pembangunan dak. Ada 11 kegiatan terbangun, 9 DAK, 1 RAKB dan semnisasi lapangan upacasra, Semoga Pak Reza semakin sukses,” ungkap Agus Purnama kepada awak media, Senin (4/12/2023).
Kendati demikian, untuk kebutuhan sekolah, ia tidak menampik masih banyak kebutuhan dan fasilitas sekolah yang kurang, seperti pagar dan gerbang sekolah. Sehingga ia berharap perhatian Ketua Komisi IV DPRD Kaltim itu tetap ada.
“Ke depan kami masih perlu pagar sekolah, ruang guru, ruang kelas, parkiran, kantin sekolah, belum ada semua dan lahan sekolah masih luas. Kami sudah mengusulkan sejak 2015 lalu tahun 2023 ini baru direalisasikan Pak Reza,” kata Agus menambahkan.
Usai mengunjungi SMKN 1 Tenggarong Seberang, Reza Fachlevi melanjutkan kunjungannga ke SMKN 3 Tenggarong. Di sekolah ini, Kepala SMKN 3 Tenggarong, Sudarminta dan sejumlah guru sudah menunggunya. Sesaat kemudian Reza sudah terlibat perbincangan dengan Sudarminta dan sejumlah guru sambil meninjau fasilitas dan kondisi sekolah. Seperti biasanya, usai memastikan bantuan sarana dan prasarana telah diterima sekolah, Reza berpamitan untuk meninjua sekolah berikutnya yakni SMAN 1 Tenggarong.
Usai ke SMAN 1 Tenggarong, Politikus dari Partai Gerindra itu pun mendatangi SMAN 2 Tenggarong. Di sini ia diterima Kepala SMAN 2 Tenggarong, Sujai. Kepada Reza Fachlevi, Sujai mengatakan, usulan untuk bantuan dan fasilitas sekolahnya dapat kembali dipenuhi pada tahun depan.
“Kami sudah merasakan kinerja Komisi IV, kalau bisa 2024 dapat diwujudkan. Karena tahun 2024 sudah ada perencanaan rehab pagar sekolah. Kemudian efek PPDB yang paling penting, kami perlu tiga lokal tambahan. Sarpras kurang lebih 700 lebih, sarpras guru kurang,” kata Sujai menjelaskan.
Sujai menyebutkan, sekolahnya sangat memerlukan tambahan ruang kelas. Sebab secara kuantitas, jumlah siswanya terus bertambah. Ia memperkirakan, SMAN 2 Tenggarong akan menjadi sekolah dengan jumlah siswa terbanyak di Kutai Kartanegara.
“Terima kasih kepada Komisi IV DPRD Kaltim untuk bantuan sarpras fisik, bangku dan lainnya sangat berguna dam diperlukan. Saya mengucapkan terima kasih kepada beliau yang duduk di Komisi IV. Terus terang sekolah kami mempunyai 1296 siswa itu 36 rombel sangat kekurang lokal. Minimal tiga lokal yang kami ajukan tujuh. Tiga lokal itu untuk OKB semua. Tahun 2023 dapat dua lokal. Insyaallah SMA ini menjadi sekolah terbesar secara kuantitas,” papar Sujai.
Kunjungan ke sekolah-sekolah kali ini berakhir di SMAN 2 Loa Kulu. Di sekolah ini, Reza bersama Kepala SMAN 2 Loa Kulu Saipul dan sejumlah guru meninjau bantuan mebeler yang telah terealisasi seperti lemari, meja dan kursi untuk siswa dan guru. Juga fasilitas pendukung lainnya untuk laboratorium dan perpustakaan sekolah.
Reza Fachlevi berharap kepada kepala SMA/SMK yang telah ia kunjungi tersebut dapat memberikan masukan dan usulan untuk dapat disampaikan dalam rapat paripurna di DPRD Kalimantan Timur.
“Ada bantuan mebeler, panel interaktif. Ini akan berlanjut dalam usulan 2024, artinya masih ada lagi. Ini bentuk komitmen dari Komisi IV. Target kami ke depan peningkatan SDM, pegawai P3K, insentif tenaga honorer. Nah ini semua akan kita sampaikan dalam rapat paripurna akhir tahun ini. Tidak hanya SMA tapi termasuk SDM SMK yang belum bersertifikasi,” kata politikus muda itu menegaskan. (*)