Kompak.id, Samarinda – Debat Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) memasuki babak akhir, pasangan Isran-Hadi dan Rudy-Seno “Bertempur” Visi, Data dan Fakta dalam tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut, Jumat (22/11/2024).
Paslon nomor urut 2 Rudy-Seno tampil meyakinkan dengan konsep Transformasi dan Hilirasi yang mereka tawarkan menanggapi kecenderungan Kaltim yang terpaku dengan kekayaan alamnya dan belum memikirkan untuk pengolahan sendiri hasil alam tersebut.
“Selama ini kita terpaku untuk menjual, bukan mengolah sendiri,” ungkap Seno Aji dalam sesi Debat.
Transformasi Pertambangan menuju Pertanian dan Hilirisasi sektor perkebunan kelapa sawit menjadi hal yang difokuskan Paslon Rudy-Seno jika mendapatkan mandat oleh Rakyat Kaltim.
Seno menyebut, sektor Pertanian masih cukup rendah persentasenya untuk menopang kebutuhan penduduk Kaltim ditambah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan hadir menjadi dasar utama Transformasi Pertambangan ke Pertanian harus dilakukan.
“Produksi pertanian kita hanya 37%, sektor Pertanian menjadi hal yang wajib dikembangkan,” jelasnya.
Sementara untuk Hilirisasi Perkebunan Kelapa Sawit, Seno menjelaskan, Kaltim memiliki potensi perkebunan kelapa sawit yang sangat besar dan menjadi hal yang disayangkan bila Kaltim tidak bisa mengelola hasil perkebunan sawitnya sendiri.
Seno berujar, dengan total 1,3 juta hektar lahan sawit di Kaltim tentunya menjadi wajib untuk mengelolanya ke produk jadi semacam bio diesel yang tentunya lebih menguntungkan daerah dan negara dari sisi pendapatan.
“Selama ini kita belum punya pabrik, kedepan kita akan buat itu, Pabrik untuk kelola bio diesel,” papar seno.
lebih jauh, Ia berharap dapat bersumbangsih lebih baik lagi kedepannya dengan Program Josspol yang Rudy-Seno tawarkan agar masyarakat Kaltim bisa menikmati dengan maksimal seluruh hasil dari potensi SDA yang dimilikinya.
“Mari bersama, dengan program Josspol kita wujudkan Transformasi dan Hilirisasi yang menguntungkan Kaltim dan Indonesia,” tutupnya. (Ain)