Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD SAMARINDA

Ketua Komisi II DPRD Samarinda Apresiasi PAD Samarinda Lampui Target

Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhrudin

Kompak.id, SamarindaKetua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhrudin mengapresiasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Andi Harun.

Diketahui, capaian PAD yang dipaparkan Walikota Samarinda melampaui dari target yakni yang ditetapkan sebelumnya Rp 562 miliar tembus lebih 5 persen yaitu Rp 954 miliar.

Capaian tersebut dinilai Fuad adalah langkah awal yang baik bagi masa jabatan Walikota Andi Harun-Rusmadi wongso selama setahun. Fuad mengakui, potensi PAD Kota Samarinda sangat tinggi bahkan jika mematok target PAD pada angka Rp 600 miliar per tahunnya.

“Pak walikota kan juga sempat menyampaikan, potensi PAD Samarinda ini bahkan sampai Rp 1 triliun, kalau bisa dimaksimalkan dan dikelola dengan baik,” ungkap Fuad di sela-sela break pergelaran Musrembang di Rumah Jabatan Walikota, Kamis (31/03/2022) siang tadi.

Lebih lanjut Fuad, pihaknya di DPRD juga sering membahas mengenai potensi PAD Kota Samarinda dapat mencapai 600 miliar per tahun. Namun lanjutnya, itu butuh keinginan serta kerja keras dari Pemkot Samarinda.

BACA JUGA :  Oknum Penyalur Anjal di Lampu Merah Samarinda Harus diberi Efek Jera

“Dan ini sudah menjadi pembicaraan di DPRD bahwa kita menargetkan PAD di atas Rp 600 miliar, yang penting ada keinginan dari pemkot agar meningkatkan target PAD, jangan yang penting ada sekian, sudah segitu saja,” imbuhnya.

Disektor pajak, dia meminta Pemkot agar tegas terhadap para pelaku wajib pajak. Sebab ia menilai, hingga saat ini banyak wajib pajak namun belum maksimal menunaikan kewajibannya menyetor kepada pemerintah.

Dia juga berharap, capaian tersebut juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat samarinda, utamanya fasilitas publik.

“Saat ini masyarakat sudah melihat adanya perubahan baik dari segi pembangunan dan infrastruktur, ini timbal balik dari dampak kenaikan PAD, jangan sampai ketika PAD meningkat, masyarakat kecewa dengan tidak membaiknya pembangunan dan pelayanan publik,” tutupnya.(ADV)

Related posts