Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
SERBA SERBI

LAKKB Kaltim: Jadikan Maulid Sebagai Momentum Peduli Sesama

Ketua LAKKB Kalimantan Timur Gusti Adi Rachmani (kanan) dan Gusti Gusti Rizky Ardian (kiri).

Kompak.id, Samarinda – Lembaga Adat Kekerabatan dan Kesultanan Banjar (LAKKB) Kalimantan Timur di Samarinda menggelar Maulid Nabi Muhammad Saw di Gedung Komunitas Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBBKT) Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Minggu (9/10/2022). Selain Maulid, LAKKB juga berhaul jamak untuk para Pagustian dari Kesultanan Banjar. Dalam momentum Maulid ini, LAKKB mengajak keluarga besarnya untuk semakin peduli kepada sesama.

LKKB yang dibentuk di Kalimantan Selatan pada medio 2010 lalu ini, memang bertujuan untuk menghimpun kembali para juriyat atau Pagustian dari Kesultanan Banjar atau Kerajaan Banjar yang dihilangkan kolonial Belanda sekitar 150 tahun lalu. Dengan LAKKB ini, diharapkan para keturunan bangsawan Banjar yang berada dimanapun dapat menemukan kembali tradisi leluhur mereka untuk dilestarikan.

Ketua Panitia Pelaksana Maulid Nabi Muhammad Saw dan haul jamak, Gusti Ruslina Yana mengatakan, peringatan Maulid merupakan momentum LAKKB dalam menjalin kekerabatan dan menumbuhkan sifat kekeluaragaan serta saling membantu satu sama lain.

“Ini agenda tahunan kita yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk menjalin silahturahmi. Alhamdulah berjalan sukses,” katanya kepada pewarta.

Gusti Agustina selaku koordinator kegiatan juga mengatakan, acara berlangsung dengan khidmat, terlebih dengan hadirnya Habib Rasyid Alkaf. Dalam acara ini juga dihadiri ratusan undangan di antaranya dari Longkuning, juriyat Kelampaian, dan keluarga Martapura.

“Acara ini dihadiri 100 orang lebih dari semua perwakilan, acara berjalan baik dan sukses tanpa adanya kendala,” sebutnya.

Pagustian yang tergabung dalam Lembaga Adat Kekerabatan dan Kesultanan Banjar (LAKKB) Kalimantan Timur.

Ketua LAKKB Kalimantan Timur Gusti Adi Rachmani menjelaskan, selain merayakan Maulid sebagai kecintaan kepada Rasulullah Saw, para Galuh dan Gusti yang merupakan keturunan bangsawan Banjar di Samarinda ini berusaha memegang warisan dari Kesultanan Banjar. Untuk mengenang perjuangan mereka, para Pagustian ini tidak lupa membaca manakib Kesultanan Banjar yang bercerita tentang kehidupan sultan atau raja-raja Banjar sebagai khazanah budaya Banjar. Terutama Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang mengajarkan untuk peduli kepada sesama yang terus diwariskan kepada raja-raja Banjar berikutnya.

BACA JUGA :  2nd Anniversary, Pencinta Taruna Kalimantan Timur Ekowisata ke Mangrove

“Kita juga membaca Manakib Kesultanan Banjar pendahulu kami yang menjadi kekuatan besar bagi Kesulatanan Banjar,” ujarnya.

Seketaris LAKKB Kalimantan Timur Gusti Hajarturaksa mengaku Kesultanan Banjar dari dulu sangat memegang teguh ajaran Islam melalui Rasulullah Saw. Sehingga Maulid, kata dia, sudah seharusnya dilaksanakan oleh para juriat atau Pagustian Kesultanan Banjar.

“Hal tersebut menjadi bagian dari Kesultanan Banjar yang paling dekat dan berurusan dengan agama Islam,” tuturnya.

Pun dengan Penasihat LAKKB Kalimantan Timur Gusti Ahmad Erwansyah berharap melalui peringatan Maulid sebagaiaman yang ditradisikan Kesultanan Banjar, generasi muda terutama keluarga besar Pagustian Kesultanan Banjar di Kalimantan Timur terutama di Samarinda mampu menjadikan Rasullah Saw sebagai suritauladan dalam kehidupan.

Gusti Rizky Ardian sebagai anggota Aktif LAKKB Kalimantan Timur,  berpendapat, sudah semestinya para Pagustian di Kalimantan Timur melestarikan semangat kebersamaan dan saling peduli kepada sesama. Sebab, ajaran tersebut yang menjadi semangat para sultan di Kesultanan Banjar yang telah diwariskan oleh penghulu kerajaan Banjar, Sultan Suriansyah.

“Perlu kembali kita hidupkan agar kekerabatan ini selalu dekat dengan umat dan warga Banjar. Karena peduli kepada sesama itu juga merupakan nilai-nilai Islam yang dijarakan Rasulullah. Keturunan Kesultanan Banjar juga harus bisa menjadi contoh di tengah masyarakat,” kata Gusti Rizky Ardian yang dikenal sebagai  pengusaha muda dan dermawan di Samarinda. (*)

Related posts