Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Sosialisasi Perda Kepemudaan di Muara Badak, Reza Fachlevi Ajak Pemuda Tingkatkan Daya Saing di Era Digital

Akhmed Reza Fachlevi saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan yang digelar di Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Selasa (15/4/2025).

Kompak.id, Tenggarong – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, mengajak generasi muda di Kaltim untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan informasi. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan yang digelar di Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Selasa (15/4/2025).

“Pemuda harus bisa mandiri, bisa berpartisipasi dalam pembangunan di Kaltim. Saya bangga tahun ini, pemuda Kaltim bisa berbicara di kancah nasional dan internasional,” ujar Reza, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim.

Menurut Reza, Perda Kepemudaan menjadi bukti nyata bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan pemuda menghadapi persaingan global. Aturan ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang unggul dan berilmu.

“Saya berharap semangat pemuda terus bangkit. Jangan tertinggal dengan daerah lain, ini menjadi tujuan utama perda ini untuk menciptakan pemuda unggul yang berdaya saing dan memiliki ilmu pengetahuan yang memadai,” tambahnya.

BACA JUGA :  Kepala Sekolah Curhat Insentif ke Ketua Komisi IV DPRD Kaltim

Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rasman Rading. Dalam pemaparannya, Rasman menegaskan pentingnya mempersiapkan pemuda lokal untuk bersaing, khususnya dalam konteks pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

“Kita harus mulai mempersiapkan para pemuda kita. Jika tidak, kita sebagai pemangku kebijakan akan merugi,” kata Rasman.

Dispora Kaltim, lanjut Rasman, terus berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui penyusunan regulasi, pembentukan kelompok kerja, serta penyelenggaraan berbagai kompetisi untuk mengasah keterampilan dan daya saing.

Namun demikian, ia juga mengakui masih rendahnya minat generasi muda terhadap kompetisi kepemudaan. Untuk itu, berbagai strategi sosialisasi seperti program pertukaran mahasiswa internasional terus digalakkan untuk mendorong keterlibatan yang lebih luas.

“Dikarenakan pemuda memiliki peran besar untuk kemajuan bangsa kita ke depan. Oleh sebab itu kita harus membina agar mereka paham terkait peran mereka, serta menjadi pemuda yang unggul dan berdaya saing. Salah satunya dapat berperan dalam proses pembangunan IKN,” tutup Rasman. (*)

Related posts