Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
SERBA SERBI

Majelis Burdah Anwarul Mukhlisin Samarinda Sambut Arba Mustamir

Jamaah Majelis Burdah Anwarul Mukhlisin Samarinda

Kompak.id, Samarinda – Tradisi sebagian masyarakat muslim Indonesia sudah tidak asing dengan ibadah Arba Mustamir atau lebih dikenal dengan Rebo Wekasan. Kedua istilah itu untuk menyebut ritual setahun sekali, yakni menjelang hari Rabu di akhir bulan Safar dalam tahun hijriah. Kegiatan ini pula yang ditradisikan sebagian masyarakat muslim di Samarinda setiap tahunnya. Seperti anggota Majelis Burdah Anwarul Mukhlisin di Jalan Gatot Subroto 3 Blok G Kelurahan Pelita, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda. Majelis tersebut menggelar Burdah keliling kampung untuk menyambut Arba Mustamir, Selasa (20/9/2022) malam.

Guru Khairil Hamid Sayuti

Guru Majelis Burdah Anwarul Mukhlisin, Khairil Hamid Sayuti menjelaskan, Arba Mustamir merupakan kegiatan menyambut Rabu terakhir bulan Safar yang rutin digelar setiap tahun. Rabu akhir pada bulan Safar dipercaya menjadi waktu-waktu datangnya bala atau bencana.

“Kegiatan kita di arba mustamir ini bentuk dari ikhtiar kita dalam rangka sebagai harapan agar terhindar dari bala yang diturunkan di hari arba terakhir itu,” jelas Guru Khairil Hamid Sayuti kepada pewarta.

BACA JUGA :  Kajian Rutin, IJS Undang Pembicara dari Kaltim
Jamaah Majelis Burdah Anwarul Mukhlisin Samarinda

Arba mustamir ini, kata dia, diikuti oleh puluhan santri serta jamaah majelis Burdah Anwarul Mukhlisin dan masyarakat sekitar. Harapannya agar masyarakat mendapat keselamatan dan pertolongan dari Allah Swt. Adapun rangkaian kegiatan ini, peserta secara berjamaah berkeliling kampung dari Jalan Lambung Mangkurat melewati Jalan H. Samat kemudian berkahir di langgar Al Fatihah atau tempat majelis Al Arsyadi di Jalan Gatot Subroto. Di langgar ini, jamaah membaca Burdah dilanjutkan memanjaatkan doa bersama memohon keselamatan serta mengharap keridhaan Allah.

“Yang mana kita tau Burdah ini sebagai bentuk bertawasul dan berwasilah, serta dengan Burdah ini kita mengerti bahwa ini adalah salah satu sebagai bentuk amalan tolak bala,” kata Guru Khairil menegaskan. (*)

Related posts