Kompak.id, Samarinda – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Muhammad Syafranuddin mengusulkan agar gedung DPK Kaltim dipindahkan ke tempat yang lebih baik agar dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada publik.
“Gedung ini khusus di bawah itu sering dilanda banjir, jadi kami tidak bisa memberikan layanan maksimal kepada pengunjung, misalnya untuk anak-anak TK yang sering berkunjung ke sini, kita tidak bisa tambah peralatan bermain karena bisa rusak kalau sering kena banjir,” ungkap Syafranuddin saat ditemui Kompak.id di ruang kerjanya, Rabu (29/3/2023).
Syafranuddin menjelaskan, selain faktor pelayanan terdapat pula beberapa hal yang mendasari ingin dipindahkannya gedung DPK Kaltim tersebut.
“Pertama, kita tidak tahu kondisi di bawah gedung ini, apakah tanahnya masih aman atau tidak, ini membuat kita tidak tenang, kemudian terkait parkiran, kalau sudah penuh dengan motor, mobil jadi nggak bisa masuk dan itu berdampak kepada jumlah kunjungan perpustakaan,” jelasnya.
Menurut pria yang akrab di sapa Ivan, fungsi perpustakaan sudah lebih luas, tidak hanya soal pinjam meminjam buku lagi. Karena menurutnya perpustakaan sudah berkembang menjadi institusi sosial yang dapat digunakan sebagai tempat berdiskusi, podcast dan lainnya, termasuk dalam usaha pengembangan UMKM, DPK juga bisa terlibat jika memiliki tempat yang mumpuni.
“Jadi kalau ada orang berkunjung, ada UMKM disini yang bisa dilihat dan merupakan binaan dari perpustakaan, misalnya penganyam,” ujarnya.
Ditanya perihal tempat, Ivan mengaku telah mengajukan penggunaan hotel atlit sempaja tapi tidak mendapatkan lampu hijau, saat ini Ivan mengaku sedang berusaha untuk meminta alih fungsi bandar udara Temindung yang sudah tidak beroperasi menjadi tempat DPK Kaltim yang baru.
Ivan menilai bandara lama tersebut representatif untuk digunakan sebagai tempat DPK kaltim karena memiliki area yang luas dan aman karena tidak berada tepat di pinggir jalan hingga memungkinkan untuk dibangun tempat baca yang proporsional dan aspek penunjang lain juga bisa diterapkan semisal tempat santai, tempat joging, tempat UMKM bahkan sarana hiburan seperti waterboom dan bianglala jika memungkinkan.
“Kalau memang kami di izinkan untuk mengelola, saya minta ketika nanti ada perencanaan konsultan. Saya ingin bangunannya seperti lamin atau rumah panggung. dibawahnya itu folder untuk dilepas ikan. Berfungsi lagi, untuk praktikum berbasis sosial baik praktikum pertanian, peternakan, perikanan. Nah, setelah itu nanti hasilnya itu kan bisa diolah menjadi produk UMKM,” terang Ivan dengan bersemangat.
Melengkapi, Ivan menyebut telah bersurat pada gubernur sejak Juli 2022 terkait pemindahan tempat dengan canangan awal hotel atlit di GOR Sempaja.
“Saya sudah pesan ke Gubernur tapi belum dapat tanggapan, saya juga belum bisa ketemu karena beliau sibuk, kita cepat aja kirim surat, jadi saat ada konsultan datang saya akan menghadap beliau untuk presentasi,” pungkasnya. (Adv/Ain)