Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Kunjungi 12 Desa Saat Reses, Reza Fachlevi Identifikasi 5 Masalah Penting

Akhmed Reza Fachlevi saat reses di Desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara.

Kompak.id, Tenggarong – Anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, Akhmed Reza Fachlevi kembali menyapa masyarakat. Di periode keduanya ini sebagai anggota DPRD Kaltim, melalui reses Masa Sidang I 2024, ia menyerap keluh kesah dan persoalan yang dihadapi masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, ia menemui masyarakat di 12 desa yang tersebar di Kutai Kartanegara dalam waktu sepekan.

Pejuang politik dari Partai Gerindra itu mengunjungi 12 desa di Kutai Kartanegara terhitung sejak 31 Oktober 2024 sampai dengan 7 November 2024. Desa-desa itu yakni Desa Tani Bhakti, Desa Loa Duri Ulu, Desa Sepakat, Desa Purwajaya, Di Kecamatan Loa Janan. Kemudian Desa Handil Terusan, Desa Kutai Lama, Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana, Desa Loh Sumber, Desa Sumber Sari serta Desa Ponoragan di Kecamatan Loa Kulu. Dan Desa Perjiwa di Kecamatan Tenggarong Seberang.

Dalam reses yang dihadiri sedikitnya seratusan warga di tiap desa, Reza Fachlevi menerima sejumlah permasalahan yang dialami warga selama ini. Di antaranya terkait dengan infrastruktur, Pencemaran lingkungan, pemberdayaan masyarakat, pertanian hingga pelayanan publik atau ketersediaan air bersih.

Di Loa Duri Ulu Kecamatan Loa Janan, banyak masyarakat mengeluhkan terkait limbah atau pencemaran lingkungan.

Dan yang lain seperti yang disampaikan Kepala Desa Ponoragan Kecamatan Loa Kulu, Sarmin. Menurut Sarmin, warganya yang mayoritas petani dan pembudidaya ikan kolam mengeluhkan bahaya dari penggunaan pupuk kimia. Sehingga Sarmin berharap ada pelatihan pembuatan pupuk organik untuk mencegah terhadap ketergantungan penggunaan pupuk kimia.

“Pemuda di sini perlu pelatihan untuk pembuatan pupuk organik. Karena untuk pupuk kimia membahayakan kolam-kolam ikan,” katanya.

BACA JUGA :  Reza: Mari Jaga Keberagaman dan Toleransi

Selain itu, lanjut Sarmin, pemuda-pemuda Desa Ponoragan juga memerlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola lahan pertanian. Menurut Sarmin, agar pemuda tetap bertahan di bidang pertanian untuk ketahanan pangan, maka diperlukan dukungan teknologi.

Akhmed Reza Fachlevi saat reses di Desa Kutai Lama.

“Misalnya pelatihan pembuatan pakan fermentasi. Jadi pemuda-pemuda punya kreatifitas. Petani harus beralih dari pertanian tradisional ke pertanian modern atau teknologi,” kata Sarmin menjelaskan.

Kemudian persoalan yang hampir serupa dengan desa lainnya di Kutai Kartanegara, yakni persoalan infrastruktur di Desa Kutai Lama. Di kesempatan reses, sebagian masyarakat di sana mengeluhkan belum tersedianya pelayanan air bersih.

Sementara di Desa Purwajaya, warga desa berharap ada bantuan modal untuk UMKM, terutama bantuan modal untuk ibu rumah tangga guna menambah pendapatan keluarga mereka.

Terkait dengan itu semua, Reza Fachlevi berkomitmen akan membantu menyelesaikan persoalan masyarakat di daerah pemilihannya itu sesuai dengan tupoksinya. Setidaknya persoalan di 12 desa tersebut akan disampaikan dalam laporan reses untuk dibahas di DPRD Kaltim.

“Dari 12 desa yang saya datangi ada lima persoalan yang secara umum dihadapi masyarakat, yaitu limbah yang mencemari lingkungan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, pertanian, dan air bersih. Masalah ini yang akan kita bahas, tentunya dengan pihak-pihak terkait,” kata Reza menjelaskan.

Dalam giat reses itu, Reza yang dikenal ramah dengan siapa saja itu memilih memperbanyak dialog dengan masyarakat yang bermacam latar belakang. Sehingga tidak sedikit Reza menerima permohonan bantuan dari masyarakat seperti untuk kegiatan sosial dan keagamaan. (*)

Related posts