Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA DPRD KALTIM

Dihadiri Komandan GMD, Ratusan Pemuda Anggana Hadiri Sosialisasi Kebangsaan Akhmed Reza

Legislator muda Akhmed Reza Fachlevi saat sosialisasi wawasan kebangsaan di Sungai Meriam Kecamatan Anggana, Sabtu malam (17/12/2022).

Kompak.id, Tenggarong – Komitmen kebangsaan dan ke-Indonesiaan terus ditanamkan kepada generasi muda oleh anggota DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. Melalui sosialisasi wawasan kebangsaan kali ini, Akhmed Reza menyasar generasi muda Desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara. Reza memahami generasi muda saat ini merupakan pemimpin di masa depan. Sehingga spirit kebangsaan dan ke-Indonesiaan patut meraka miliki untuk menjaga nasionalisme yang merupakan bagian dari kecintaan terhadap tanah air.

“Hal ini perlu saya sampaikan, bahwa semangat nasionalisme generasi kita semakin luntur. Maka generasi muda sebagai calon pemimpin harus memiliki kecintaan terhadap tanah air dan semangat nasionalisme sebagai modal untuk membangun bangsa dan negara,” ungkap Reza yang merupakan politikus muda itu saat membuka sosialisasinya, Sabtu malam (17/12/2022).

Sebagai bagian dari pemuda, Reza menaruh harapan, Indonesia akan memiliki calon-calon pemimpin yang kuat dan rela berkorban jika wawasan kebangsaan telah dimiliki oleh para pemuda.

“Wawasan kebangsaan itu apa? yaitu pengetahuan kita tentang jati diri kita, identitas kita sebagai sebuah bangsa. Juga pengetahuan kita tentang falsafah negara kita, ideologi negara kita yang telah disepakati oleh para pendiri negara sebagai cita-cita dan tujuan negara ini dibentuk,” kata Ketua Komisi IV itu menjelaskan.

Dengan begitu, kata dia, Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi ancaman yang datang dari manapun.

“Semoga kita semakin mampu memperkuat persatuan dan kesatuan kita dalam bingkai NKRI,” ucap politikus Gerindra tersebut.

Komandan Gerindra Masa Depan (GMD), Muhammad Randi Efendi hadir dalam sosialisasi kebangsaan.

Memasuki sesi materi sosialisasi wawasan kebangsaan, Ridwan Idris dari Unit Layanan Strategis Badan Kajian Pancasila dan Kenegaraan (ULS BKPN) Universitas Mulawarman (Unmul) menjelaskan, Indonesia diberdiri di atas empat pilar yakni, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

“Salah satu pilar penting yakni Ketuhanan yang ada di Pancasila. Tapi negara dan Pancasila akan tetap selalu menghadapi ancaman. Masalahnya ada perang asimetris yang di antaranya melalui media-media sosial,” kata Ridwan memaparkan.

Ridwan melanjutkan, 40 persen generasi muda saat ini tidak sepakat Pancasila menjadi ideologi negara. Generasi muda tersebut beralasan, Pancasila bertentangan dengan Islam.

“Kalian mempelajari kewiraan, tapi tidak mempelajari kebangsaan. Kita tahu Afganistan, mayoritas Islam, di sana hanya ada tujuh suku besar. Tapi lihat apa yang terjadi, perang saudara. Jadi sebagai anak muda harus memiliki nasionalisme, yang terpenting bagi saya, anda tetap setia pada Pancasila dan UUD 45,” tegas Ridwan.

BACA JUGA :  Dua Perusahaan Tiongkok Beroperasi, Ketua Komisi IV: Ingat Pekerja Lokal dan CSR

Nilai-nilai atau butir-butir Pancasila, kata dia, telah ada dan hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Di antaranya seperti Ketuhanan, musyawarah, kemanusiaan dan sosialisme Indonesia.

“Butir-butir Pancasila tidak perlu dihafal, tapi semangat dan kegiatan gotong-royong masyarakat di Sungai Meriam ini merupakan bentuk dari nilai-nilai Pancasila,” sebutnya.

Ridwan Idris meminta kepada seratusan pemuda yang hadir tersebut untuk meningkatkan kemampuan. Menurutnya, dengan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, maka merekalah yang akan menjadi pemenang.

“Jadi yang diperlukan adalah karakter, anda harus bertanggung jawab, disiplin, jujur, tapi dengan terus meningkatkan soft skill. Anda harus berkotribusi besar terhadap bangsa ini. Karena tahun-tahun depan kalian akan menjadi penerus,” tegas Ridwan.

Sementara itu, Komandan Gerindra Masa Depan (GMD), Muhammad Randi Efendi yang hadir dalam sosialisasi kebangsaan itu menjelaskan tentang tujuan sebuah negara dibentuk. Menurutnya negara yang dikelola oleh pemerintah tersebut memiliki tujuan melayani kebutuhan masyarakatnya.

“Landasan kita bernegara adalah Pancasila dan UUD. Karena di ddalam Pancasila dan UUD diatur tentang tujuan bernegara. Tujuan kita bernegara adalah menjamin kehidupan masyarakatnya,” kata Randi.

Ditegaskannya, dengan tujuan negara itu, maka kekayaan yang dimiliki oleh negara dikelola untuk kemakmuran rakyat.

“Hatusnya di Indonesia tidak ada lagi orang miskin, tidak ada lagi anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi yang tidak dapat ke rumah sakit. Karena negara sudah menjamin kebutuhan masyarakat dari pendidikan sampai keamanan. Bagaimana caranya? Dengsn sumber daya manusianya dan kekayaan alamnya,” urai Randi.

Untuk itu, Partai Gerindra menyiapkan generasi penerus masa depan yang memiliki kemampuan memimpin, sekaligus memahami persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi ancaman dan tantangan globalisasi.

“Menyiapkan pemimpin masa depan. Di Gerindra ini ada pendidikan dan latihan yang pesertanya dari usia 21 sampai dengan 28 tahun, direkrut dari seluruh Indonesia yang merupakan bagian dari Gerindra Masa Depan. Saya yang termasuk lolos seleksi dan berdasarkan pertimbangan dan penilaian saya diminta untuk membantu Pak Prabowo,” papar Randi.

Dari daftar hadir sosialisasi wawasan kebangasaan, sedikitnya seratusan peserta yang hampir seluruhnya pemuda tersebut berlangsung dengan tertib. Para peserta tampak menyimak pemaparan narasumber hingga sesi diskusi. (*)

Related posts