TENGGARONG – Hanya selemparan batu dari Tenggarong, tapi belum mendapat perhatian maksimal. Itulah kesan yang muncul saat anggota DPRD Kaltim H. Akhmed Reza Fachlevi S.Sos melakukan reses di Desa Loa Tebu, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Selasa (22/2) siang.
Kepada wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara ini, warga merasa selama ini jarang bertemu dengan unsur pemerintah, sehingga tidak bisa menyampaikan aspirasinya.
Tak heran, begitu ada kesempatan reses, berbagai persoalan seketika muncul ke permukaan.
“Terima kasih atas kesediaan warga hadir dalam reses dan mau menyampaikan unek-uneknya,” sebut Reza, anggota Fraksi Partai Gerindra ini.
Berbagai persoalan muncul dalam reses tersebut. Dari mulai harapan mendapat dukungan untuk usaha keramba apung, juga persoalan tambang batu bara di lingkungan desa yang memberikan dampak kurang positif pada warga.
“Ada pula yang berharap bisa berkebun, serta mendapat bantuan untuk ternak sapi, hingga bibit aren unggul serta madu kelulut,” kata Reza usai reses.
Usulan lain adalah pelatihan untuk masyarakat agar semakin berdaya secara ekonomi, serta harapan dibantu jalan usaha tani.
Tak ketinggalan, menurut Reza, persoalan relawan bencana kebakaran hingga sampah di lingkungan desa, juga mengemuka. “Termasuk adanya keinginan agar desa ini dimekarkan menjadi ibu kota kecamatan,” sambung ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini.
Reza menyampaikan, semua usulan tentu harus dicatat dengan baik, dan dikoordinasikan dengan berbagai pihak.
“Tidak semua persoalan menjadi bidang kerja saya di Komisi II DPRD Kaltim. Tentu saja, sebagian besar harus saya teruskan ke komisi yang membidangi,” beber Reza.
Reza berharap kerja sama dan silaturahmi seperti ini terus berjalan dengan baik, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Loa Tebu. (*)