Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD SAMARINDA

Kasus Gagal Ginjal Akut Mulai Reda, DPRD Samarinda Tetap Imbau Masyarakat Lakukan Pengecekan Ganda

Kompak.id, Samarinda – Beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan temuan penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Hasil temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, ditemukan zat tertentu dalam obat sirop yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut. Akibatnya, ratusan merk obat sirop yang sudah beredar di masyarakat terpaksa ditarik untuk dilakukan pemeriksaan.

Meskipun sudah mengambil langkah taktis, kondisi ini tetap disayangkan anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti. Dia menyoroti proses pengawasan obat yang semestinya dilakukan secara berkala.

“Apalagi beberapa merk sudah terkenal dan dipasarkan sejak lama,” ungkap Damayanti.

Kini, meskipun pemerintah sudah merilis daftar obat sirop yang aman dikonsumsi, Damayanti tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melakukan pengecekan ganda. Masyarakat khususnya orangtua diharap aktif mencari informasi tentang mana saja merk obat yang aman dikonsumsi. Sebab hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan keselamatan buah hati mereka.

Sementara itu dari sisinya, dia memastikan bahwa DPRD Samarinda terus melakukan pemantauan atas keputusan pemerintah pusat, khususnya dalam pengawasan peredaran obat-obat jenis sirop. Terutama beberapa merk obat yang telah dilarang peredarannya oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

BACA JUGA :  Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, DPRD Samarinda Ingatkan Anggaran Harus Seimbang

“Nanti harus dilakukan pemeriksaan di apotek, atau took-toko yang menjual obat-obatan. Untuk memastikan supaya merk-merk obat yang dilarang edar itu tidak lagi dijual,” tegasnya.

Untuk diketahui,  hingga akhir Oktober 2022 setidaknya ada 269 kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak yang ditemukan di Indonesia. Ratusan kasus tersebut ditemukan di 27 provinsi di Indonesia, dengan persentase angka kematian yang terbilang tinggi. Data per 27 Oktober menyebutkan, ada 157 anak yang dinyatakan meninggal dunia usai menderita gagal ginjal akut(Adv)

Related posts