Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA UMUM

Ketua PWI Kaltim, Beri Pelatihan Jurnalistik pada Mahasiswa Hubungan Internasional

Bekal ilmu penulisan, sangat diperlukan para mahasiswa Hubungan Internasional Unmul.

SAMARINDA – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur, Endro S Efendi, memberikan pelatihan seputar kode etik jurnalistik (KEJ) serta penulisan berita, di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman Samarinda, Sabtu (27/8) tadi. Pelatihan ini digagas Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himahi), Program Studi Hubungan Internasional, FISIP Unmul.

Ketua panitia kegiatan ini, Sabrina Elsabella berharap, pelatihan yang digagas secara luring di kampus FISIP Unmul ini bisa memberikan bekal pengetahuan pada para mahasiswa. Apalagi, jurnalistik juga menjadi salah satu kemampuan yang dibutuhkan para mahasiswa hubungan internasional sebelum terjun ke masyarakat.

Sementara itu, Ketua Himahi Muhammad Akbar menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu agenda dari banyaknya kegiatan yang sudah digagas organisasi yang dipimpinnya. Ia berharap, pelatihan bertajuk High Up Your Skill Jurnalistik In International Relation ini bisa memberikan tambahan bekal penting pada para mahasiswa.

Kegiatan ini dibuka Ketua Dewan Pengawas Organisasi (DPO) Himahi, Jane Apriesta Ethika mewakili Koordinator Program Studi Hubungan Internasional Rahma Daniah SIP MSi. Sebelum membuka pelatihan yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu,  Jane berharap mahasiswa bisa menyerap semua materi dengan baik.

“Saya berharap semua peserta bisa memetik ilmu sebanyak-banyaknya. Apalagi kemampuan penulisan juga sangat diperlukan dalam rumpun ilmu Hubungan Internasional,” sebutnya.

Sementara, dalam pelatihan tersebut, Endro S. Efendi membeberkan semua ketentuan terkait pers sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. “Ada banyak aturan dan ketentuan, agar pers aman dilindungi Undang-undang,” kata Endro yang juga tercatat sebagai ahli pers Dewan Pers ini.

BACA JUGA :  Seno Aji Penuhi Undangan Dialog Kebudayaan Dan Siap Hadapi Tantangan Debat BEM Unmul

Dikatakan Endro, untuk disebut sebagai perusahaan pers, perusahaan wajib memiliki badan hukum perseroan terbatas khusus penerbitan pers. Selain itu ada aturan lain yakni memiliki penanggung jawab redaksi wartawan utama, hingga menuliskan alamat redaksi dengan jelas di dalam boks redaksi.

“Ada banyak persyaratan yang dikeluarkan Dewan Pers agar sebuah perusahaan media bisa terverifikasi secara administrasi dan faktual oleh Dewan Pers,” sebutnya.

Endro juga mengingatkan agar para mahasiswa bijak dalam bermedia sosial. Karena jika ada yang kurang tepat, kaitannya dengan jeratan hukum undang-undang informasi dan transaksi elektronik. “Boleh berpendapat, menyampaikan kritik, karena dilindungi Undang-undang, tapi tetap harus bertanggung jawab dan tetap sesuai koridor hukum yang berlaku,” ulasnya.

Sebab menurutnya, hampir semua kasus yang terjerat UU informasi dan transaksi elektronik, hanya 6 persen yang bisa lolos. Selebihnya, banyak yang terkena dampak hukum.

Dalam pelatihan itu, selain memberikan pemahaman tentang kode etik jurnalistik dan berbagai aturan pers, Endro juga memberikan pembekalan tentang penulisan berita. Teori ini sengaja diberikan sebagai bekal peserta mengikuti pelatihan hari kedua berupa praktik penulisan berita.

Tak hanya memberikan materi pelatihan, Endro juga memberikan hadiah kejutan pada para mahasiswa. Misalnya, kepada mahasiswa yang terbukti memiliki aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Juga kepada mahasiswi yang menjawab pertanyaan dengan tepat, atas pertanyaan yang diajukan. Hadiah langsung berupa pulsa itu tentu saja membuat para mahasiswa semakin bersemangat.

Di akhir kegiatan, Wakil Ketua Himahi Ulya Zahra Hanafi Putri, memberikan cendera mata berupa plakat dari bahan keramik kepada Ketua PWI Kaltim.  (*)

 

Related posts