Kompak.id, Tenggarong – SMKN 1 Samboja, Kutai Kartanegara menerima kunjungan dari Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi. Kedatangan pria yang akrab disapa Reza itu untuk memastikan penyaluran bantuan sejumlah perlengkapan ke sekolah tersebut telah diterima.
Kedatangan Reza pada Rabu (10/1/2024) itu disambut Kepala SMKN 1 Samboja, Syahril, sejumlah guru dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur Wilayah 3. Dalam kunjungan singkat itu, Reza menyempatkan berdialog dengan para guru terkait persoalan pendidikan, terutama guru-guru yang berstatus P3K.
Beberapa guru menyebutkan, meski telah lulus menjadi tenaga P3K, namun masih menunggu SK penempatan.
“Saya berharap dapat ditempatkan di sekolah ini,” kata seorang guru dalam sesi dialog dengan Reza.
Persoalan tersebut mengemuka karena di beberapa sekolah, guru P3K ditugaskan di sekolah yang telah memiliki guru mata pelajaran, bukan di sekolah yang kekurangan atau belum memiliki guru tetap mata pelajaran.
“Ada sekolah yang menempatkan guru P3K di sekolah yang sudah ada pengajarnya. Jadi gurunya dobel,” sambungnya.
Dialog itu berlangsung usai Akhmed Reza Fachlevi menyerahkan bantuan laptop dan mebeler untuk melengkapi sarana dan prasarana SMKN 1 Samboja.
“43 unit laptop dan mebeler, alhamdulillah kita bisa realisasikan, ini merupakan komitmen Komisi IV DPRD Kaltim untuk meningkatkan kualitas SDM,” kata Reza menyebutkan.
Pejuang politik dari Partai Gerindra tersebut menegaskan, akan terus memperjuangkan kepentingan sekolah di Kaltim yang masih minim fasilitas.
“Untuk SMKN 1 Samboja ini masih perlu paving blok, pagar, ruang praktik siswa. Mudah-mudahan dapat direalisasikan pada tahun 2025 sesuai usulan,” katanya melanjutkan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Samboja, Syahril menyampaikan secara langsung terima kasihnya kepada Akhmed Reza Fachlevi. Meski demikian, sekolahnya masih memerlukan sarana penunjang lainnya. Sebab, sampai saat ini sekolah yang juga menerima siswa dari Balikpapan tersebut belum memiliki kantor dan ruang guru.
“Sekarang kantor kepala sekolah dan ruang guru jadi satu dengan perpustakaan, kita sekat. Jadi kami belum punya kantor,” sebut Syahril.
Syahril menyebutkan, selain sekolahnya yang rawan banjir itu, saat ini sekolahnya juga memerlukan semenisasi halaman, pagar dan pintu gerbang sekolah.
“Kami mengucapkan terima kasih, mudahan dengan kunjungan beliau, ke depan kekurangan seperti lapangan, taman yang perlu semenisasi dapat dibantu,” imbuh Syahril. (*)