Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA PEMERINTAHAN

300 Pelajar di Kukar Dibekali Pendidikan Wawasan Kebangsaan

Endro S Efendi, ketua PWI Kaltim yang juga alumni Lemhannas RI memberikan materi wawasan kebangsaan.

TENGGARONG – Tak kurang dari 300 pelajar SLTA di Kutai Kartanegara (Kukar) dibekali Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PWK) oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sebanyak 100 pelajar hadir langsung di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Selasa (30/8) tadi. Sementara 200 pelajar mengikuti secara daring.

Kegiatan ini bertema “Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara melalui Pembinaan Wawasan Kebangsaan sekaligus Menguatkan Jati Diri dan Kemandirian Pelajar dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Tiga pembicara dihadirkan dalam kegiatan tersebut, masing-masing Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara DR Drs H Sunggono MM, Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Drs H Sopian Agus MSi, serta ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Endro S. Efendi yang juga alumni PPRA Lemhannas RI. Sebagai moderator, dihadirkan Sekretaris Badan Kesbanglinmas Kutai Kartanegara Sutrisno SSos MSi. Kegiatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan untuk para pelajar itu dibuka Asisten I Sekprov Kaltim HM Syirajuddin SH mewakili Pj Sekprov Kaltim.

Kasubbid Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Eko Susanto, sebagai ketua panitia mewakili Kepala Bidang Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Fatimah Waty SE MM mengatakan, pelajar harus diberikan pendidikan wawasan kebangsaan untuk menyambut Indonesia Hebat 2045 mendatang, ketika Indonesia berusia 100 tahun.

“Ini penting untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta mempertahankan kedaulatan negara,” sebutnya. Kegiatan ini, menurutnya, menjadi bagian dari meningkatkan semangat dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia khususnya siswa-siswi yang ada di Kukar.

Dalam kesempatan itu, Asisten I Sekprov Kaltim HM Syirajuddin SH juga berharap, sebagai generasi penerus, pemuda diharapkan tetap mempertahankan jati diri bangsa. “Jangan sampai terpengaruh budaya asing, serta terpengaruh berita hoax. Karena itu perlu upaya sejak dini menanamkan rasa cinta pada Tanah Air dan bangsa,” sebutnya.

BACA JUGA :  Mahasiswa KPI UINSI Sampaikan Etika Komunikasi Islam di Kalteng

Sementara itu, Sekkab Kukar, Sunggono mengajak pelajar untuk mempertahankan identitas daerah, sebagai salah satu upaya mempertahankan identitas bangsa. “Misalnya, pelajari bahasa daerah Kutai, sekarang sudah menjadi muatan lokal,” ujarnya.

Senada disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Sopian Agus yang menyampaikan, Indonesia menjadi incaran bangsa asing untuk dikuasai. “Banyak pihak lain yang tidak ingin Indonesia maju, karena itu semua perlu waspada. Terutama generasi muda yang nanti menjadi penerus bangsa,” tuturnya.

“Dalam hal ini kita memberikan wawasan kebangsaan tentang keindonesiaan agar pelajar mengetahui tentang bangsanya, tentang negaranya sehingga dapat menangkal berbagai pengaruh negatif yang dapat mempengaruhi kecintaan para pelajar terhadap Indonesia, ” sambungnya.

Selanjutnya, Ketua PWI Kaltim Endro S Efendi yang juga pengurus Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Kaltim menyampaikan, pentingnya ketahanan keluarga untuk membentengi generasi muda dari radikalisme dan terorisme.

Ia juga mengatakan, pentingnya menekan penyebaran radikalisme di Indonesia, seperti yang diketahui bersama banyaknya orang yang menyebarkan paham radikalisme melalui media sosial. Dan itu yang harus ditanamkan kepada siswa-siswi bagaimana caranya mereka tidak terkontaminasi paham itu.

“Karena radikalisme itu dapat memecah belah bangsa Indonesia sehingga dapat mengurangi rasa cinta kepada bangsa serta bisa berdampak kepada keamanan NKRI juga,” ujarnya.

Endro menambahkan, para siswa ini merupakan aset dan juga penerus bangsa ke depan.

“Semua harapan ada pada mereka semua, justru dari itu maka harus diberikan wawasan kebangsaan agar mereka menghargai dan mencintai Indonesia. Kalau mereka tidak diberikan wawasan dan rasa cinta kebangsaan, Indonesia terancam hilang,” kata Endro. (*)

 

 

Related posts