Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Akmed Reza: Inilah Ideologi Pancasila

Akhmed Reza Fachlevi menggelar sosialisasi kebangsaan di Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Senin (31/10/2022).

Kompak.id, Tenggarong – Anggota DPRD Kaltim Akmed Reza Fachlevi mengawali Sosialisasi Wawasan Kebangsaannya di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Senin (31/10/2022). Dalam sosialisasi yang dihadiri lurah, camat, babinsa dan polsek Muara Jawa ini, Reza menekankan pentingnya ideologi Pancasila sebagai pusaka untuk menghadapi segala macam ideologi transnasional yang berusaha masuk ke Indonesia.

Sebagai senjata, maka menurut Reza, sosialisasi wawasan kebangsaan harus diberikan kepada masyarakat. Agar masyarakat juga memililki kemampuan dalam menangkal ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

“Ini sudah menjadi rencana kerja DPRD dan untuk pertama kali saya laksanakan di Muara Jawa. Sosialisai ini penting mengingat masih kurangnya pemahaman masyarakat terutama tentang ideologi Pancasila,” terang Reza yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kaltim.

Dengan begitu, politikus muda dari Partai Gerindra ini berharap kepada masyarakat, mampu memiliki filter dalam menangkal kelompok-kelompok yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi tertentu.

“Harapannya masyarakat memiliki kemampuan menangkal. Karena akan selalu ada upaya kelompok tertentu untuk membenturkan antara Pancasila dan agama, atau agama dan negara,” jelas Reza.

Camat Muara Jawa, Syafruddin menilai, wawasan kebangsaan dapat mereduksi pertentangan di antara masyarakat. Terutama terkait dengan persoalan sosial dan politik yang sengaja diciptakan oleh kelompok tertentu.

BACA JUGA :  Soal Wawasan Kebangsaan, Reza Fachlevi Hadirkan Kapten Kavaleri Muttaqin 

“Saya pikir penting sekali di tengah kondisi yang sepertinya menurun terutama terkait dengan ideologi Pancasila. Hampir setiap hari melalui android kita disuguhkan berkenaan dengan kelompok-kelompok yang selalu dibagi antara cebong dan kampret. Saya pikir ini tidak medidik sekali,” ungkap Syafruddin.

Ia menegaskan, Pancasila mengingatkan semua pihak atau kelompok untuk mengutamakan kepentingan nasional.

“Kita mementingkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan kelompok,” ucapnya lagi.

Hadir sebagai narasumber dari Universitas Mulawarman, Setiyo Utomo. Ia memaparkan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup. Melalui lima sila, maka setiap sila dalam Pancasila merupakan tujuan dan arah hidup bangsa Indonesia yakni kesejahteraan.

“Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup dan bagaimana implementasi setiap sila. Sila kelima menjadi tujuan akhir mengapa Pancasila hadir,” papar Setiyo Utomo.

Sebagai falsafah dan pandangan hidup, maka Pancasila harus menjadi ruh dalam segala gerak kehidupan berbangsa dan bernegara, baik masyarakar maupun pemerintah.

“Tidak hanya menghafal sila Pancasila, tetapi pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggara negara, sebagai sumber hukum positif. Sehingga semua aturan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Semua aspek kehidupan saat ini ada nilai Pancasila. Ini sebagai bagaimana Pancasila menjadi pandangan hidup,” demikian Setiyo. (*)

Related posts