Kompak.id, Samarinda – Seperti mengawali tahun-tahun ajaran baru sebelumnya, SMKN 4 Samarinda membentuk kader anti bullying atau perundungan. Sebab praktik perundungan rentan terjadi antarsiswa di awal ajaran baru. Selain membentuk kader anti perundungan, upaya pencegahan perundungan diberikan kepada peserta didik maupun tenaga didik, salah satunya melalui pembekalan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Kader anti perundungan di SMKN 4 Samarinda ini dibentuk di setiap angkatan.
“Setelah kita ikut program pencegahan nasional langsung kita aplikasikan. Jadi mereka nanti kampanye ke temannya sendiri. Sekaligus membantu pihak sekolah,” ungkap Hadi Krismanto, Waka Sekolah Kesiswaan SMKN 4 Samarinda kepada media ini, Rabu, (10/8/2022).
Upaya tersebut membuahkan hasil. Hadi mengatakan, praktik perundungan urung terjadi di sekolahnya. Namun, pengawasan selalu dilakukan kepada peserta didiknya.
“Alhamdulillah sementara ini masih aman terkendali. Karena merugikan diri sendiri dan juga sekolah. Semoga tidak terjadi di SMKN 4,” ujarnya melanjutkan.
Ditambahkannya, sekolah yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan Kelurahan Sungai Pinang Luar Kecamatan Samarinda Kota ini, berupaya membangun komunikasi yang baik dengan wali murid agar terjalin kerja sama antara sekolah dan wali murid untuk mengawasi perilaku siswa.
“Selain pihak sekolah kita libatkan juga peran orang tua untuk menciptakan kekeluargaan. Supaya komunikasi tersampaikan dengan baik. Karena mereka juga memantau perilaku anaknya di sekolah,” imbuhnya. (Adv)