Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD SAMARINDA

Komisi IV DPRD Samarinda Sayangkan Sikap Oknum Guru Usir Anak Didik

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ahmat Sopian Noor

Kompak.id, Samarinda – Anggota komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor menyayangkan sikap oknum guru SDN 002 Samarinda Seberang yang mengusir salah satu anak didik ketika hendak mengikuti ujian sekolah beberapa waktu lalu.

Menurut Ahmat Sopian, sebagai tenaga pengajar haruslah lebih bijaksana dalam menghadapi anak didik yang memiliki keterbatasan ekonomi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

“Saya belum bisa komentar yang banyak yah. Jangan sampai nanti merugikan pihak terkait. Tapi bagi saya, kita harus lebih bijaksana lah, apalagi sebagai guru,”ungkapnya Jumat (04/06/2022).

Dia menambahkan, seharusnya peristiwa ini tidak boleh terjadi. Oleh sebab itu, dia menghimbau agar Dinas terkait serta pihak sekolah bisa memberikan perhatian khusus kepada anak tersebut.

“Apalagi ini anak yatim, jadi perlu perhatian dan pertimbangan khusus agar anak ini bisa ikut ujian dan melanjutkan pendidikannya,”ucapnya.

Dia mengkonfirmasi bahwa jajaran komisi IV DPRD Samarinda telah mendengar informasi tersebut. Dirinya mengaku, dalam waktu dekat Komisi IV akan menggelar hearing dengan Disdikbud Samarinda agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi.

BACA JUGA :  Maksimalisasi Pencegahan hingga Penanggulangan Bencana, Komisi III DPRD Samarinda Gelar Sharing dengan BPBD

“Di internal komisi sudah dibicarakan sama teman-teman. Kita akan jadwalkan hearing dengan dinas terkait,”terangnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengaku telah memanggil pihak sekolah serta oknum guru terkait.

Dalam pertemuan tersebut, Asli Nuryadin mengaku pihak sekolah SDN 002 telah meminta maaf.

“Saya sudah panggil kepala sekolahnya dan pihak guru untuk mendengarkan ceritanya. Artinya kita harus mengkoreksi diri juga,”ungkap Asli Jumat (03/06/2022).

Dia menambahkan, Disdikbud Samarinda akan menemui korban dan keluarga korban untuk memfasilitasi agar masalah ini tidak meluas serta bisa diselesaikan.

“Kami akan memfasilitasi seperti semula supaya tidak ada permasalahan lagi. Harusnya kita sebagai guru tidak boleh emosional,”pungkasnya (Oke)

Related posts