Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA UMUM

KMPKB Gelar Aksi Jilid 4, Pemprov Kaltim Tak Temui Pendemo

Kompak.id, Samarinda – Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda gelar unjuk rasa jilid 4 dalam menuntut kejelasan tekait tambang Ilegal dan transparansi CSR/PPM PT. Berau Coal kamis (30/3/2023).

“Karena belum ada titik temu terkait tuntutan kami, seolah dianggap sepele makanya kami datang lagi, dan kami pastikan kalau aksi kami kali ini tidak menemui tujuannya lagi, maka kami akan terus datang di pekan-pekan selanjutnya,” ungkap Koordinator Aksi, Rijal kepada Kompak.id

Pada aksi jilid 4, dalam orasinya di depan kantor Gubernur Kaltim Rijal kembali mengingatkan terkait poin tuntutannya agar segera ditanggapi.

“Tuntutan kami selalu konsisten dari awal, kami mendesak agar PT. Supra Bara Energi (SBE), PT. Sungai Berlian Bhakti (SBB) dan PT. Bara Jaya Utama (BJU) segera diaudit dan dicabut izinnya karena diduga penadah hasil tambang ilegal, kemudian kami meminta transparansi CSR/PPM dari PT. Berau Coal, ” tegas Rijal.

KPMKB diwakili Rijal menyayangkan lambatnya keputusan yang diambil dari seluruh stakeholder terkait terutama dari kementrian ESDM tentang tambang ilegal dan CSR/PPM ini

BACA JUGA :  Dukung Pemilu Damai dan Berkualitas, SMSI Kaltim Gelar Rakorwil di Berau

“Kan pertanyaan kita, apa harus nunggu jalan putus dulu baru mau diproses terkait tambang ilegal ini,” terang Rijal

Khusus untuk CSR/PPM PT. Berau Coal, Rijal Mempertanyakan desa mana yang telah sejahtera dengan PT. Berau Coal yang kurang lebih sudah 20 tahun berada di Kabupaten Berau.

“Karena disebut CSR nya lancar setiap tahun kita mempertanyakan desa yang berada di wilayah kerja PT. Berau Coal semenjak 20 tahun, desa mana yang sejahtera, bagaimana kondisi desa saat ini, apakah betul betul sudah makmur atau mandiri dengan adanya sentuhan CSR selama 20 tahun itu.” jelasnya.

Aksi jilid 4 yang dilakukan ini menuai hasil mengecewakan bagi KPMKB lantaran tidak ada satu pun perwakilan pemerintah Kaltim yang menemui mereka.

“Kami sangat kecewa bahwa kami tidak ditemui hari ini, padahal kepentingan yang kami bawa adalah kepentingan rakyat dan mereka yang di dalam adalah representasi dari rakyat tapi sayangnya persoalan terkait rakyat seperti ini pun mereka tutup mata,” tutup Rijal. (Ain)

Related posts