Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DPRD SAMARINDA

Ketua Komisi IV Hadiri Bedah Buku ALDERA

Bedah buku ALDERA 'Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999' di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Selasa (28/2/2023).

Kompak.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti menghadiri Kuliah Umum dan bedah buku ALDERA ‘Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999’ di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Selasa (28/2/2023). Dr Pius Lustrilanang, Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, yang merupakan penggagas buku ALDERA, hadir sebagai pembicara utama, didampingi oleh Kepala BPK Perwakilan Kaltim, Agus Priyono.

Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) adalah organisasi gerakan kaum muda penentang rezim Orde Baru pada awal 1990-an.

“Bedah buku Merupakan Suatu Khazanah, kajian ALDERA ini memang kita butuhkan untuk masa-masa dimana kita penguatan Demokrasi Saat ini terutama untuk anak-anak Muda,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti yang mewakili Ketua DPRD Samarinda.

Generasi muda saat ini, menurut Puji, dalam keadaan terancam semangat juangnya. Hal itu dipengaruhi oleh sejumlah sebab.

“Memang terkikis karena bermacam sebab, karena sistem kurikulum, sistem pembelajaran dan pengaruh globalisasi, karena sekarang semuanya serba nyaman, kenyamanan ini sebenarnya bisa mengikis perjuangan kita untuk masyarakat, karena laboratoriumnya ada di masyarakat,” kata Puji.

BACA JUGA :  DPK Kaltim Persiapkan Aplikasi Pustaka Borneo

Agenda bedah buku dipandu oleh dua orang Narasumber Yakni Hardiansyah Hamzah selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dan Sri Mulyani selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Pius Menjelaskan bahwa Buku ALDERA, mengisahkan perjuangan mahasiswa pada akhir tahun 80-an. Gerakan ini muncul beberapa tahun setelah gerakan mahasiswa dibungkam rezim orde baru pada 1978. Ditandai dengan didudukinya beberapa kampus. Seperti Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), juga Universitas Padjadjaran (Unpad). Selain di duduki Para aktivis yang ada di kampus tersebut juga ditangkap. (ADV/Ain)

Related posts