Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA PENDIDIKAN

Kerusakan Ratusan Juta Rupiah, Reza Fachlevi Tinjau SMKN 2 Sebulu

Akhmed Reza Fachlevi saat memeriksa salah satu scan tool EFI milik SMKN 2 Sebulu yang di antaranya rusak.

Kompak.id, Tenggarong – Hampir setahun ini SMKN 2 Sebulu, Kutai Kartanegara menempati bangunan baru. Saat mereka pindah dari bangunan lama ke gedung baru, beberapa hari kemudian sekolah tersebut diterjang banjir. Tidak hanya sekolah, kawasan permukiman di SP2 Sebulu menjadi sungai sedalam satu meter lebih. Akibatnya, sejumlah alat praktikum siswa yang belum sempat tersimpan secara aman tak luput dari genangan air yang bercampur lumpur. Sejak saat itu, alat-alat praktikum senilai ratusan juta rupiah tersebut tidak dapat digunakan, beberapa di antaranya rusak menunggu perbaikan.

Kepala Jurusan Otomotif SMKN 2 Sebulu, Fadli Rahman menyebutkan, alat-alat yang tergolong baru itu merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim tahun 2021 dan 2022, seperti scan tool yang berfungsi menganalisa kerusakan pada sistem kontrol elektronik mobil.

Scan tool EFI ada 2 unit bantuan 2021 harganya (satu unit) sekitar 40 juta. Ada tyre ban yang rusak, dinamo konslet. Juga mesin las terendam itu bantuan 2022 dan injector tester satu unit. Kira-kira sampai seratusan juta,” kata Fadli Rahman menyebutkan sambil menunjukkan alat-alat tersebut kepada media ini di SMKN 2 Sebulu, Sabtu (5/11/2022).

Alat-alat itu seharusnya, kata dia, dipergunakan oleh siswa untuk praktik jurusan teknologi kendaraan ringan (TKR) yang memang menjadi jurusan di sekolah ini. Sejumlah peralatan praktikum yang rusak juga menimpa jurusan pertanian dan perkebunan. Banjir pada awal 2022 itu merupakan yang terparah di SP2 Sebulu. Selain intensitas hujan, masyarakat setempat menduga, luapan air yang menerjang permukiman mereka dan fasilitan umum diakibatkan oleh jebolnya setting pond perusahaan tambang batubara yang beroperasi di wilayah tersebut.

BACA JUGA :  Disdikbud Kaltim Berencana Tambah LSP untuk SMK

Kepala Jurusan Perkebunan dan Pertanian SMKN 2 Sebulu, Muhammad Alwi Akbar mengatakan, saat jurusannya masih kekurangan fasilitas dan alat-alat praktik siswa, alat yang baru datang itu malah kini sudah rusak karena terendam banjir selama sepekan.

“Alat pendeteksi kandungan hijau daun itu satu unit Rp60 juta rusak. Zonder tractor rusak, itu sekitar Rp500 juta. Sementara kami masih perlu laptop, GPS dua unit dan HT dua unit untuk bisa melengkapi penggunaan teodolit yang sudah ada,” katanya menjelaskan.

Meski hampir satu tahun usai kebanjiran, kerusakan alat-alat itu sampai saat ini belum diperbaiki.

“Belum dicek sama teknisi. Kendalanya dana belum ada untuk memperbaiki,” ujarnya.

Kusdirokit Kepala SMKN 2 Sebulu mengaku berupaya untuk memperbaiki sejumlah peralatan yang rusak tersebut. Karena 377 siswanya sangat memerlukan perlengkapan itu.

“Ya yang bisa diperbaiki nanti diperbaiki,” ucapnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim yang di antaranya membidangi pendidikan, Akhmed Reza Fachlevi meminta agar pihak sekolah melaporkan kondisi yang terjadi kepada Disdikbud Kaltim.

“Saya menyarankan agar dilaporkan ke dinas. Karena kerusakan alat inikan setelah serah terima dari vendor jadi bukan tanggung jawab vendor lagi. Alat baru datang terus kebanjiran,” terang Reza saat melihat langsung ruang praktikum SMKN 2 Sebulu.

Kunjungan Reza ke SMKN 2 ini bukan yang kali pertama. Sebulan sebelumnya, politikus muda asal Gerindra tersebut juga telah menyerahkan bantuan berupa meja dan kursi untuk SMKN 2 Sebulu. (*)

Related posts