Kompak.id, Samarinda – Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) diharapkan mampu mendistribusikan bantuan biaya pendidikan tersebut secara proporsional dan tepat sasaran. Beasiswa pendidikan yang dianggarkan dari APBD Kaltim senilai Rp370 miliar pada tahun ini, merupakan upaya pemerintah provinsi untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kaltim, terutama untuk pemerataan pendidikan.
“Dari pengalaman tahun lalu masih banyak keluhan terkait beasiswa yang dianggap tidak tepat sasaran,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim dan Tim BP-BKT di gedung E DPRD Kaltim, Selasa (7/3/2023).
Menurut pejuang politik dari Partai Gerindra itu, infrastruktur pendidikan di Kaltim diketahui belum merata. Masih banyak sekolah dan siswanya yang belajar dalam keterbatasan sarana dan prasarana. Sehingga diharapkan dengan beasiswa dapat mengurangi keterbatasan tersebut.
“Kita ketahui bersama, di desa-desa itu masih banyak sekolahan dan siswa yang belajar dalam keterbatasan fasilitas. Makanya beasiswa ini diharapkan dapat disalurkan secara proporsional dan tepat sasaran,” sambung politikus muda ini.
Selain itu menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati, pendaftar beasiswa juga harus memahami alur pendaftaran dan persyaratannya. Sehingga pendaftar diharapkan membaca terlebih dulu petunjuk teknis (juknis) di laman website BKT.
“Diakui memang lemahnya minat baca para pendaftar menjadi kendala tersendiri, karena beberapa persyaratan yang tidak sesuai. Sementara dalam juknis sudah jelas. Minat pendaftar beasiswa banyak, namun pemahaman terkait beragam kategori yang belum terlalu dipahami. Sehingga penting untuk disosialisasikan lebih lanjut,” ucapnya.
Puji berharap anggaran beasiswa Kaltim yang besar juga berbanding dengan jumlah penerimanya. Diketahui sejak 20 Febuari 2023 hingga per 7 Maret 2023, pendaftar beasiswa Kaltim telah mencapai 64.616 orang. (Ria)