Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DPRD SAMARINDA

Laila Fatihah Komentari Anggaran SILPA Dan Keterlambatan Proyek Pasar Pagi

Kompak.id, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah menyebut terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang cukup besar padahal serapan anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hampir mencapai 90 persen, transfer dana dari pemerintah pusat yang kerap baru diterima di akhir tahun anggaran menjadi penyebabnya.

“Karenanya dana itu tidak optimal pengunaannya dalam periode yang telah ditetapkan, jadi tidak bisa diselesaikan tepat waktu,” ungkapnya, Rabu (26/6/2024).

Ditanya perihal proyek Pasar Pagi, Laila mengatakan proyek itu mengalami kendala serius karena kurangnya perencanaan matang dari pihak konsultan.

Laila membeberkan, Konsultan baru menemukan adanya aliran sungai di bawah tanah ketika proyek sudah berjalan, kekhawatiran amblasnya tanah saat pemasangan infrastruktur kini menghantui.

“Harusnya temuan ini diketahui sejak awal dengan survei lapangan mendalam,” sebutnya.

Laila membeberkan, akibat temuan itu akhirnya perubahan desain harus dilakukan dan mengakibatkan proyek lepas dari target.

Selain itu, perubahan desain proyek ketika pemilik sertifikat hak milik (SHM) tidak setuju atas pengunaan tanahnya mengakibatkan proyek melewati target waktu yang ditetapkan atau sering disebut molor.

BACA JUGA :  Digitalisasi Sastra Nusantara Jadi Fokus Konferensi Internasional Kesusastraan XXXII dan Munas HISKI XII

Laila menyarankan perlunya sinkronisasi masa jabatan wali kota dengan perencanaan pembangunan mega proyek, agar proyek dapat diselesaikan sesuai dengan sisa masa jabatan Wali Kota.

“Agar semua proyek dapat diselesaikan tepat waktu,” tutupnya. (Adv/Ain/DPRD Kota Samarinda)

Related posts