Kompak.id, Samarinda – SMKN 2 Samarinda memerlukan perhatian terkait sarana dan prasarana (sarpras). Kebutuhan itu antara lain ruang belajar dan pagar sekolah sepanjang 200 meter yang tak kunjung rampung pembangunannya.
“Dari 24 ruang belajar, 6 yang tidak layak pakai dan harus direnovasi. Ada juga gedung inspektorat yang retak dan mau runtuh. Jangan sampai barang berharga kena imbasnya. Yang paling penting pagar sekolah agar keamanan sekolah terjaga,” terang Erwanto, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras kepada media ini, Rabu, (25/5/2022).
Adapun retaknya bangunan dan pagar sekolah lanjut Erwanto, diakibatkan pembangunan flyover yang berada tepat di seberang sekolah. Sehingga ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah. Pasalnya, pembangunan itu juga mengakibatkan posisi tanah menurun.
SMK yang berlokasi di Jalan A. W. Syahranie Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu ini memiliki 9 kompetensi kejuruan. Terhitung dua laboratorium praktik yang tidak layak pakai, yakni laboratorium elektro dan bengkel mesin. Dengan aktivitas pembangunan flyover, kata dia berdampak pada bangunan sekolah.
“Flyover itu merugikan SMKN 2, membuat bangunan retak dan pagar sekolah ambruk. Kemarin janji katanya mau memperbaiki pagar di parkiran depan, nyatanya nihil. Ditambah lagi laboratorium praktek yang harus direnovasi,” katanya lagi.
Untuk itu ia berharap Disdikbud Kaltim dan Pemrov Kaltim peduli terhadap sarpras sekolah ini.
“Anggaran jangan hanya digunakan untuk proyek negara atau daerah aja. Tapi dipikirkan juga pendidikanya seperti apa,” tegasnya mengakhiri. (Adv/*)