Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DINAS PENDIDIKAN KALTIM PENDIDIKAN

Sekdaprov Bahas 4 Poin dengan Disdikbud Kaltim

Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni saat bertandang ke Disdikbud Kaltim

Kompak.id, Samarinda – Untuk pertama kalinya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur (Disdikbud Kaltim) kedatangan tamu istimewa, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni yang baru dilantik 30 Maret lalu. Kedatangan Sri Wahyuni Sekda perempuan pertama di Provinsi Kaltim disambut langsung Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi bersama Sekretaris Sofia Rahmi, pejabat eselon III dan IV, serta Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT) Iman Hidayat.

Sekda Kaltim Sri Wahyuni menekankan empat poin penting yang harus dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Disdikbud Kaltim. Poin pertama, terkait tertib administrasi.

“Kita ingin setiap kegiatan yang dilakukan itu adalah benar-benar merealisasikan itu yang namanya target indikator kinerja. Jadi siapapun yang ada di dinas, mau itu pejabat struktural sampai outsourcing yang berkenaan kegiatan, sebelum merencanakan harus tahu indikator kinerjanya apa, dan bisa menerjemahkan indikator kinerjanya apa,” kata Sri Wahyuni pada pertemuan yang dilaksanakan di ruang Kersik Luway Disdikbud Kaltim, Kamis (14/4/2022).

Poin kedua, lanjut dia, terkait urusan pendidikan. Ke depan, akan dibentuk tim gugus tugas yang memetakan berapa potensi anak didik (lulusan SMA/SMK) di Kaltim, lalu dipetakan juga berapa kebutuhan di pasar industri.

BACA JUGA :  Bupati Mahulu Menutup Orientasi PPPK Jabatan Guru Tahun 2023

“Apakah link and match nya sudah ketemu. Apakah jurusan itu perlu ditambah, dikurangi atau ada jurusan baru yang belum kita punya tapi pasar industri membutuhkan. Jurusan multimedia misalnya, yang saat ini sedang tren,” jelas.

Poin ketiga, terkait urusan kebudayaan, Kaltim dikenal bukan hanya dari sumber daya alamnya tetapi juga budayanya. Saat ini pendulumnya sudah kembali ke Kaltim. Dari kerajaan Hindu tertua, pusat dari zaman pra sejarah ke sejarah. Kenapa? Karena sudah mengenal tulisan. Dan sekarang kembali lagi ke sini dengan adanya ibu kota negara (IKN) Nusantara.

“Nah itu budayanya harus kita angkat, salah satunya Museum Mulawarman. Kita berharap kedepan Museum Mulawarman bisa mendapatkan perhatian lebih sehingga benar-benar menjadi museum hidup dan setiap pengunjung yang datang akan terkenang dan punya memori bahwa inilah gambaran Kesulatanan Kutai tempo dulu,” harapnya.

Terakhir atau poin keempat, terkait dengan beasiswa. Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) akan diperluas peruntukkannya, selain pelajar juga ada pekerja sektor jasa produktif.

“Ada pelaku ekonomi kreatif, perkoperasian dan industri (welding). Kenapa kita memerlukan itu, karena ketika mereka memiliki kompetensi, mereka bisa bekerja. Ketika mereka bisa bekerja, mereka juga bisa menarik angkatan kerja yang lain,” pungkasnya. (ADV)

Related posts