Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Wawasan Kebangsaan, Reza Fachlevi: Hadir di Bilik Suara Wujud Kecintaan Kepada Negara

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi saat sosialisasikan wawasan kebangsaan di Desa Jonggon Raya, Kecamtan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Minggu (3/12/2023).

Kompak.id, Tenggarong – Sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air dan negara, masyarakat diminta untuk menggunakan hak pilihnya saat Pemilu nanti. Selain itu, dengan menggunakan hak pilihnya, maka masyarakat telah menyumbang dalam proses demokrasi. Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi saat membuka sosialisasi wawasan kebangsaan di Desa Jonggon Raya, Kecamtan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Minggu (3/12/2023).

“Kita ketahui dalam rangka mencintai tanah air, maka salah satunya dengan wawasan kebangsaan. Pilar kebangsaan nanti akan dikupas tuntas oleh nara sumber betapa pentingnya menambah pengetahuan kita tentang wawasan kebangsaan. Di antara bentuk cinta tanah air, nanti kita hadir dalam pemilihan, hadir dalam bilik suara untuk menentukan siapa nanti pemimpin kita, ini juga untuk menjalankan demokrasi,” ungkap pria yang akrab disapa Reza itu.

Sekretaris Desa Jonggon Raya yang hadir dalam sosialisasi tersebut, Tri Sutrisno menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap kegiatan sosialisasi yang dilangsungkan di desanya.

“Selamat datang di Jonggon Jaya, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Reza yang melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan. Memang kita liha saat ini rasa kebangsaan kita menurun. Jadi mudah-mudahan sosialisasi ini bisa bermanfaat,” kata Tri Sutrisno dalam sambutannya.

BACA JUGA :  Libatkan Organisasi Pemerintahan Desa, Raker Komisi IV DPRD Kaltim Hasilkan 5 Rekomendasi

Menyampaikan materi wawasan kebangsaan, Babinsa Loa Kulu, Mutok Rozai mengajak warga untuk tidak mudah menerima informasi yang berpotensi memecah belah persatuan dan kerukunan di masyarakat.

“Wawasan kebangsaan adalah memahami jati diri bangsa. Sebagai anak bangsa kita menyadari ancaman dari berbagai ideologi, ancaman narkoba, konflik sosial, politik. Jangan sampai kita tidak mau tahu terkait dengan ancaman ini. Jadi kita harus bijak-bijak memanfaatkan medss, jangan sampai merusak kesatuan. Jangan mau diadu domba, tidak mudah terprovokasi,” katanya.

Sementara itu, alumus pendidikan Lemhanas Endro S Efendi, dalam kesempatan itu memberikan contoh kecintaan rakyat Palestina terhadap negaranya yang berjuang dari penindasan Israel.

“Misalnya yang terjadi kepada saudara kita di Palestina. Mereka berjuang dengan keimanan. Dengan keimanan, mereka dapat memperjuangkan negaranya, karena mencintai negara bagian dari iman. Menjaga keutuhan negara juga dimulai dari menjaga keluarga. Kita harus menjaga pasangan kita agar keluarga utuh. Negara ini utuh, dengan kembali kembali menjaga keutuhan keluarga,” katanya. (*)

Related posts