Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA DPRD KALTIM

Reza Fachlevi: Tidak Ada Niatan DPRD Kaltim Pangkas Anggaran Beasiswa

Akhmed Reza Fachlevi saat menjawab pertanyaan dari awak media.

Kompak.id, Samarinda – Sejumlah masyarakat mempertanyakan turunnya anggaran Beasiswa Kaltim tahun anggaran 2024. Bila dibandingkan pada tahun 2023 lalu, memang beasiswa mencapai Rp500 miliar. Sementara tahun ini berkurang menjadi Rp200 miliar.

Terkait hal itu, anggota DPRD Kaltim Akmed Reza Favhlevi yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi IV membenarkan penurunan alokasi anggaran beasiswa Kaltim. Menurutnya, penurunan anggaran beasiswa tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan politik yang selama ini disangkakan. Namun, lebih disebabkan oleh fluktuasinya APBD Kaltim tahun anggaran 2024.

“Berkurangnya jumlah penerima beasiswa ini dikarenakan turunnya APBD-P 2024 yang hanya Rp22,19 triliun. Tahun 2023 APBD Kaltim cukup tinggi, untuk Perubahan APBD-P tahun 2023 mencapai sekitar Rp25 triliun. Jadi yang saya tahu, anggaran beasiswa Kaltim tergantung APBD atau menyesuaikan nilai APBD,” beber potikus muda dari Fraksi Gerindra itu menjelaskan kepada awak media di Samarinda, Kamis (3/10/2024).

Melemahnya APBD Kaltim 2024 yang sebesar Rp22 triliun itu, diakuinya berdampak pada alokasi beasiswa Kaltim. Pada tahun 2023, beasiswa Kaltim secara keseluruhan mencapai Rp500 miliar. Terdiri dari Rp375 miliar di APBD murni 2023 dan Rp150 miliar pada Perubahan APBD 2023.

BACA JUGA :  Laporan Dugaan Kecurangan KPU Masih Diverifikasi Administrasi

“Sehingga alokasi anggaran sepanjang 2024 ini, untuk anggaran murni 2024 sebesar Rp200 miliar, kemudian pada Perubahan APBD 2024, anggaran beasiswa ditambah Rp20 miliar. Jadi secara keseluruhan mencapai Rp220 miliar,” sebut Reza melanjutkan.

Dengan begitu, ia meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan opini yang dibangun kelompok lain untuk tujuan politik elektoral seperti pilkada.

“Kami sangat menyayangkan adanya saling lempar tanggung jawab terkait isu ini. Tidak ada niatan untuk mengurangi hak dan kepentingan di dunia pendidikan di Kaltim. Jika ada pernyataan bahwa DPRD ikut cawe-cawe dalam pengurangan anggaran Beasiswa Kaltim, hal tersebut sama sekali tidak benar,” katanya menegaskan.

Anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara tersebut berharap, masyarakat dapat memahami kondisi keuangan daerah saat ini.

“Tapi harapan saya sama dengan masyarakat Kaltim, bahwa berharap anggaran untuk pendidikan terutama beasiswa ini dapat dipertahankan atau jika mampu ditingkatkan. Kami terus mendorong agar anggaran ini diprioritaskan demi kepentingan pendidikan putra-putri Kaltim,” lanjutnya.

“Kami berharap masyarakat dan pihak-pihak lainnya tidak terpengaruh oleh informasi, opini, atau isu yang tidak akurat, terutama dalam momentum Pilkada seperti ini,” katanya memungkasi. (*)

Related posts