Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

Perpusnas RI di Tahun Ke-43, Dorong Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Kepala Perpusnas RI (dua dari kanan) Muhammad Syarif Bando bersama Kepala DPK Kaltim (Kanan) Muhamamd Syafranuddin.

Kompak.id, Jakarta – Usia baru, semangat baru. Hal tersebut turut menjadi gerakan perubahan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dalam memasuki tahun baru selama mengabdi untuk Tanah Air. 43 tahun silam tepat pada tanggal 17 Mei, Perpusnas RI hadir menjadi “rumah” untuk membaca bagi masyarakat Indonesia.

Pada hari ini, Rabu (17/5) Perpusnas RI menginjak usia baru. Mengusung tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19” Perpusnas RI bergerak mewujudkan perpustakaan yang berfokus pada pengembangan keterampilan masyarakat melalui perpustakaan.

Dalam sambutan menyambut Hari Peringatan ke-43 Tahun Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpusnas RI dengan semangat gelorakan pergerakan perpustakaan untuk lebih dekat dengan masyarakat melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

“Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial membuka kesempatan kepada seluruh kelompok masyarakat bahkan kelompok minoritas atau marjinal yang sering terlupakan. Siapapun berhak untuk mengembangkan dirinya melalui perpustakaan berdasarkan dasar literasi dari buku bacaan yang dapat diakses untuk seluruh masyarakat,” jelas Muhammad Syarif.

BACA JUGA :  Bappedalitbang dan DPRD Samarinda Bahas UMKM dan Produk Lokal

Lebih lanjut ia menuturkan, dampak dari perpustakaan berbasis inklusi sosial mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Hal tersebut dapat membuka kesempatan UMKM Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan kelas menengah maupun atas dari dalam maupun luar negeri.

Sejak 2018, Perpusnas RI telah memberikan bantuan untuk 34 Provinsi, 399 kabupaten dan kota, 3985 desa atau kelurahan melalui program perpustakaan berbasis inklusi sosial. Bantuan material yang diberikan berupa buku siap layan, rak buku,komputer, server, printer, Smart TV, Modem, sertapaket internet. Sedangkan bantuan nonmaterial berupa pendampingan program, bimtek strategi pengembangan perpustakaan dan teknologi informasi dan komunikasi, serta kegiatan peer learning meeting dan stakeholder meeting. (ADV/DPK KALTIM)

Related posts