Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DINAS PENDIDIKAN KALTIM PENDIDIKAN

Kegiatan Belajar SMAN 4 Samarinda Dihantui Banjir

SMAN 4 Samarinda di Jalan KH Harun Nafsi

Kompak.id, Samarinda – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMAN 4 Samarinda belum dapat dikatakan tenang. Sebab, sekolah yang berada di Jalan Harun Nafsi Kelurahan Rapak Dalam Kecamatan Loa Janan ilir tersebut kerap dilanda banjir, baik karena hujan ataupun karena air pasang.

Akibatnya, jika badan Jalan Harun Nafsi tergenang, maka air segera mengalir ke sekolah hingga merendam 9 dari 34 ruang belajar.

“Debit air yang masuk ke SMAN 4 sangat besar akibat banjir di jalan umum. Bahkan hujan sedikit ditambah sama air pasang saja sudah merendam 9 kelas yang strukturnya rendah,” ungkap Mulyadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 4 Samarinda kepada media ini, Jum’at, (27/5/2022).

Dengan tergenang, maka ruang belajar tidak dapat digunakan. Selain itu, banjir juga meninggalkan lumpur dan merusak sejumlah fasilitas sekolah. Berbagai langkah telah diupayakan pihak sekolah agar proses KBM tetap berjalan. Di antaranya menggunakan laboratorium sebagai ruang kelas, hingga menggunakan ruang belajar secara bergantian.

“Anak-anak jadi enggak konsen belajar dan terganggu KBM nya. Tapi kami berupaya cari solusi, seperti menggunakan laboratorium bahkan bergantian dengan kelas lain, ” tutur Mulyadi melanjutkan.

BACA JUGA :  DPK Kaltim Monitor Progres Pengembangan Aplikasi Buncu Baca, Membaca Buku dalam Satu Genggaman

Menurut Mulyadi, sekolah telah menyampaikan persoalan banjir ini ke instansi terkait. Namun, sampai saat ini belum mendapat respons yang diharapkan pihak sekolah.

“Sudah sering kami keluhkan tapi responnya gitu saja. Seperti tahun kemarin yang katanya anggarannya dialihkan ke penanganan Covid-19. Ya segera lah direhab ruangannya, biar siswa/siswi belajar dengan nyaman, ” kata berharap.

Di tempat terpisah, Piyusta Greysia M R, Siswi kelas X-MIPA IV, juga berharap ada pembenahan yang dilakukan pemerintah. Sehingga ia dan teman-temannya dapat belajar seperti biasa.

“Di kelas kami meskipun banjir tetap kami bersihkan, setelah itu mulai belajar. Kalo yang lain memang ada yang gantian atau pake laboratorium,” ujarnya. (Adv/*)

Related posts