Kompak.id,Samarinda– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda gelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan penyusunan aksi pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Tahun 2024 yang berlangsung dua hari sejak Rabu (14/8/2024) hingga Kamis (15/8/2024), sebagai bentuk keseriusan dalam upaya pencegahan hal tersebut di kota Samarinda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan melalui Kepala DP2PA Kota Samarinda, Ibnu Araby menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
Ia menilai kegiatan tersebut sangat penting, mengingat kasus KTP dan TPPO yang masih cukup tinggi di Kota Samarinda.
“Masyarakat seakan menganggap hal ini sebagai aib jadinya enggan untuk melapor, harapannya ke depan supaya jangan takut untuk melapor,” ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan DP2PA Kota Samarinda, Awe Ului saat membacakan laporan kegiatan mengatakan, Rakor digelar dengan maksud menjalin sinergi antar sektor dalam upaya pencegahan KTP dan TPPO di Kota Samarinda.
Rakor itu sendiri memang mengundang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda serta unsur terkait seperti Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan perwakilan unsur media massa.
“Peserta kegiatan ini memang dari lintas sektor, agar Sinergi bisa terjalin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan kegiatan hari pertama berisi penyampaian materi dan diskusi oleh Sudirman Latief dari Kepulauan Riau (Kepri) dan Abdullah Karim dari Universitas Mulawarman (Unmul).
“Hari kedua dilanjutkan dengan pengisian matriks serta rencana aksi,” tutupnya. (Ain)