Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DISPORA KALTIM

Dispora Kaltim Bentuk SPOBDA Gantikan DBON, Jamin Kelanjutan Pembinaan 76 Atlet Muda

Kompak.id, Samarinda Pasca pembubaran Lembaga Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur, nasib 76 atlet muda yang sebelumnya berada di bawah naungan akademi tersebut menjadi sorotan. Menyikapi hal itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur bergerak cepat dengan membentuk Sentra Pembinaan Olahraga Berbakat Daerah (SPOBDA) sebagai lembaga pengganti.

Langkah ini ditempuh guna memastikan kesinambungan proses pembinaan atlet dari tujuh cabang olahraga yang sebelumnya dinaungi DBON.

“Untuk sementara, kami menjalankan fase transisi. Jika sebelumnya pendanaan berasal dari hibah DBON, saat ini kami telah mengusulkan agar kebutuhan tersebut dialokasikan melalui pos belanja langsung,” ujar Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, Selasa (10/6/2025)

Rasman mengakui, peralihan skema pembiayaan ini bukan hal mudah karena harus melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Namun demikian, ia memastikan bahwa proses pembinaan tidak terhenti.

“Meski tantangannya cukup besar, syukurlah program tetap berjalan. Harapan kami para atlet dapat terus bertahan dan berkembang,” tambahnya.

SPOBDA dibentuk dengan pendekatan strategis jangka pendek, menengah, dan panjang, dengan capaian prestasi sebagai indikator utama keberhasilan. Untuk memperkuat program, Dispora berencana menambah cabang olahraga baru sesuai arahan Gubernur Kalimantan Timur, yakni dengan memprioritaskan cabor perorangan yang memiliki potensi besar menyumbang medali.

“Instruksi dari Bapak Gubernur cukup jelas, yakni agar fokus diarahkan pada cabang olahraga perorangan. Karena itu, kami akan memasukkan cabang renang ke dalam program pembinaan SPOBDA,” jelas Rasman.

Langkah awal telah dilakukan melalui koordinasi dengan Ketua Akuatik Kalimantan Timur. Dispora meminta agar proses seleksi atlet segera dimulai.

“Saya sudah menginstruksikan kepada Ketua Akuatik Kaltim agar segera menyiapkan tahapan perekrutan atlet,” ujarnya.

Untuk menjaga kualitas program, SPOBDA juga akan menerapkan sistem promosi dan degradasi. Evaluasi rutin dijadwalkan untuk menilai perkembangan para atlet, dan mereka yang tidak menunjukkan kemajuan akan digantikan oleh atlet lain yang lebih siap.

“Kami akan melakukan evaluasi secara berkala. Bila ada atlet yang tidak menunjukkan kemajuan atau mengalami penurunan performa, maka posisinya akan digantikan,” tegas Rasman.

Pembentukan SPOBDA diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam menjamin keberlanjutan pembinaan olahraga di Kaltim, sekaligus mencetak atlet potensial yang siap bersaing di level nasional maupun internasional. (Adv/Ain).

Related posts