Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD KALTIM

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Akhmed Reza Ajak Masyarakat Tetap Jaga Persatuan

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi saat sosialisasi wawasan kebangsaan di di balai pertemuan Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Senin (18/12/2023).

Kompak.id, Tenggarong – Dalam sosialisasi wawasan kebangsaan ke-11 di Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengimbau agar warda desa setempat menggunakan hak pilihnya. Menyalurkan hak pilih, menurut pria yang akrab disapa Reza itu merupakan bentuk sikap warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan. Sebab, dengan wawasan kebangsaan, setia warga negara akan terlibat dan berupaya turut serta memajukan dan membangun negara. Dengan menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 menjadi kesempatan masyarakat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang dianggap mampu membawa kehidupan bernegara yang lebih baik.

“Pada 14 Februari nanti harapannya di Sebulu tidak ada yang golput. Jadi saya berharap semuanya menggunakan hak pilihnya untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang menentukan arah perjalan bangsa dan negara kita,” ajak Reza di hadapan seratusan warga yang hadir di balai pertemuan Desa Sebulu Modern, Senin (18/12/2023).

Meski begitu, pejuang politik dari Partai Gerindra itu juga meminta kepada masyarakat untuk tetap rukun dan menjaga persatuan di wilayah masing-masing.

“Beda pilihan politik itu biasa saja, malah jadikan perbedaan pilihan dan pandangan politik tersebut untuk memperkaya pengetahuan dan cara pandang kita untuk lebih dewasa, agar kita tidak mudah dipecah belah oleh pihak lain,” kata Reza menambahkan.

Sosialisasi ini menghadirkan Babinkantibmas dari Polsek Sebulu, Nurrahman. Ia mengimbau kepada warga desa agar menjaga keluarga dari pengaruh narkoba. Kata dia, narkoba telah terbukti banyak merusak generasi muda yang itu akan berdampak pada lemahnya generasi penerus bangsa.

BACA JUGA :  Seratusan Warga Desa Tani Bhakti Hadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Reza Fachlevi

“Biar lebih mudah dipahami, wawasan kebangsaan itu gotong-royong. Nah itu salah satu sifat bangsa Indonesia. Saya ingin sampaikan Sebulu Modern ini tempat peredaran narkoba, jadi tolong jangan bosan melaporkan. Saya mau peran aktif (gotong-royong) Bapak-Ibu, kalau ada keluarganya yang tersangkut dengan narkoba jangan sungkan melaporkan kepada kami. Jika Bapak dan Ibu yang melaporkan, maka nanti akan direhabilitasi, berbeda kalau kami yang langsung menangkap,” ujar Nurrahman.

Narasumber berikutnya yakni Wakil Ketua Ikatan Alumni Lemhanas Kalimantan Timur, Endro S Efendi. Dalam penyampaiannya, para pengguna narkoba pada umumnya disebabkan oleh persoalan psikologi.

“Dalam bahasa cinta, anak-anak yang menggunakan narkoba itu kebanyakan karena kurangnya kasih sayang dari orang tuanya. Mereka kurang memberikan perhatian kepada anak, sehingga anak mencari sesuatu di luar. Jadi orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Negara ini akan berhasil, negara akan maju kalau keluarga harmonis. Kembali ke keluarga untuk membangun ketahanan keluarga. Jangan lupa lima bahasa cinta,” kata Endro.

Terkait dengan wawasan kebangsaan, menurutnya, setelah reformasi, sejumlah sistem pendidikan dan kurikulum telah mengalami perubahan, di antaranya terkait dengan Pendidikan Pancasila.

“Jadi sejak saat itu ada generasi yang lepas, sejak reformasi banyak pendidikan Pancasila di sekolah yang tidak lagi diajarkan. Generasi muda sekarang tidak pernah tahu apa itu P4, Pendidikan Moral Pancasila yang dulu diajarkan di sekolah-sekolah,” ujar Endro menegaskan. (*)

Related posts