Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL DINAS PENDIDIKAN KALTIM PENDIDIKAN

SMKN 7 Siapkan Lahan Baru

M. Agus Kastiawan

Kompak.id, Samarinda – Sarana prasana (sarpras) menjadi faktor keberhasilan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Namun, tidak semua sekolah memilik sarpas yang menunjang aktivitas belajar peserta didik. Seperti yang dialami SMKN 7 Samarinda yang berlokasi di Jalan Aminah Syukur Kelurahan Sungai Pinang Luar Kecamatan Samarinda Kota.

“Kita masih kekurangan 5 rombongan belajar (rombel), totalnya semua ada 24. Jadi kita bagi menjadi 2 shift, kelas 11 dan 12 masuk pagi dan kelas 10 masuk siang,” ungkap M. Agus Kastiawan Waka Sekolah Bidang Sarpras SMKN 7, Senin, (26/07/22).

Agus melanjutkan, pihaknya mau tidak mau membagi jam masuk murid menjadi 2 waktu. Lantaran jumlah rombel yang kurang tidak dapat menampung KBM dalam satu waktu. Kendati kurang rombel, efektivitas belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan lancar. Untuk praktikum, sedianya murid dibekali dengan laptop. Sedangkan laboratorium hanya diperuntukkan rekayasa perangkat lunak (RPL). Seperti praktek membongkar perangkat komputer maupun laptop.

Selain itu, luas bangunan 0,3 hektare juga belum mampu menyediakan fasilitas berupa lapangan. Entah itu digunakan sebagai olahraga, lahan parkir maupun upacara. Pasalnya lapangan yang ada belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

BACA JUGA :  SMAN 8 Samarinda Pelopor Kurikulum Merdeka di Kalimantan Timur

“Coba lihat itu, lahan parkirnya kurang sampai ke lapangan upacara didalam. Itu pun sempit, jadi yang upacara digilir per angkatan. Kalau olahraga kita maksimalkan fasilitas pemerintah, seperti ke stadion,”bebernya kepada media ini.

Sementara itu, SMKN 7 sendiri sudah memiliki tanah tambahan seluas 2.5 hektare yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan. Namun tanah tersebut saat ini digunakan operasional SMAN 13 Samarinda. Sebab keberadaannya yang belum memiliki gedung tersendiri.

“Kami sudah punya lahan baru, cuman karena SMAN 13 perlu jadi kita pinjamkan. Sementara waktu kita maksimalkan yang disini dulu,” tuturnya.

Adapun upaya pemindahan, lanjut Agus, pihaknya sudah berkonsultasi dengan pemerintah maupun dinas terkait. Sehingga dirinya menunggu solutif alternatif yang nantinya dihasilkan. Harapannya lahan itu agar segera dapat digunakan.

“Masih menunggu keputusan pemerintah karena belum ada solusi SMAN 13 mau pindah ke mana. Kalau bisa dilakukan mediasi supaya ada jalan tengahnya. Kami harap bisa difungsikan segera mungkin,” pungkasnya. (Adv/Wah)

Related posts