Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

Jumlah Pengunjung Perpustakaan Balikpapan Belum Stabil

Kompak.id, Balikpapan – Perpustakaan kota tak ingin terus terpuruk dengan adanya pandemi Covid-19. Sejumlah upaya dilakukan untuk mempertahankan eksistensinya. Seperti halnya tempat lain. Perpustakaan Kota Balikpapan telah sepi sejak awal virus asal Wuhan, Tiongkok itu mewabah. Tepatnya pertengahan Maret lalu. Penurunan bahkan melebihi angka 50 persen. Karena kenyataan itu, kini pihak perpustakaan terpaksa mengubah jam operasional. Hanya beraktivitas dari pukul 08.00–14.00 Wita. Sementara itu, akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, tempat umum itu diliburkan.

Staf Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan Hasanuddin menyebut, penurunan jumlah pengunjung jelas masih terjadi. Bahkan tidak hanya di Kota Minyak, tetapi juga di daerah lain.

“Orang-orang tentu masih cemas untuk keluar rumah pada masa sekarang,” katanya.

Meski begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan maksimal. Mengingat, masih ada beberapa masyarakat, yang mayoritas pelajar, datang langsung ke perpustakaan. Mengalami keadaan yang tidak menguntungkan, pihak perpustakaan tentu harus membuat inovasi. Semata-mata agar budaya baca masyarakat kota tidak punah.

Maka, kata dia, aplikasi yang telah mereka miliki sejak lama jadi opsi utama. Sebutannya iBalikpapan. Sebuah perpustakaan digital, yang mana menyediakan buku dalam bentuk elektronik. Dijelaskan oleh Ratna Fitriani selaku pustakawan, aplikasi itu tengah dioptimalkan penggunaannya. Sebagai upaya pencegahan kontak langsung antara staf perpustakaan dan pengunjung. Aplikasi yang ada sejak 2017 itu diunduh secara gratis melalui PlayStore. Tetapi untuk sementara, sistem operasi iOS belum bisa mengakses aplikasi itu. Dia menjelaskan teknis penggunaan fasilitas via daring itu. Pengguna yang sudah mengunduh aplikasi tersebut bisa meminjam langsung buku tanpa perlu datang ke perpustakaan.

BACA JUGA :  Sani Bin Husain Kritik Kecilnya THR Bagi Guru Honorer

“Nantinya bukunya dalam bentuk e-book dan bisa dibaca secara offline. Masa peminjaman itu sekitar tujuh hari,” jelasnya.

Lanjutnya, setelah capai batas peminjaman, buku tersebut akan secara otomatis kembali ke perpustakaan digital. Kata Ratna, pihaknya terus menyosialisasikan iBalikpapan. Agar masyarakat bisa menggunakan aplikasi tersebut. Diakui bahwa, peningkatan pengguna pun terjadi pada masa pandemi ini. Walau begitu, pihaknya juga tetap menerima layanan untuk kedatangan langsung. Dengan catatan, tidak melupakan protokol seperti mengenakan masker dan mencuci tangan.(ADV/DPK KALTIM)

Related posts