BOGOR – Menjadi pemimpin sebuah perjalanan alias tour leader, ada ilmunya tersendiri. Itulah yang digagas Sultanah Tour Services, Sabtu – Minggu, 30-31 Juli 2022 tadi, di Palem Kartika Resort Cisarua, Puncak, Bogor Jawa Barat. Sebanyak 32 tour leader dan calon tour leader, berkumpul dalam acara Tour Leader Camp, dengan materi seputar menjadi pemandu perjalanan sesuai standar nasional.
Para peserta datang dari berbagai daerah. Selain sebagian besar dari Pulau Jawa, seperti Surabaya, Madura, Purworejo, Jakarta, Bekasi, Bogor, peserta juga datang dari Kaltim. Seperti Paser, Balikpapan, Samarinda dan Berau. Ada juga peserta dari Lampung.
Julia Wingantini, owner Sultanah Tour Services yang dikenal dengan travel Umroh Bareng Yuk (UBY), mengawali materi bagaimana melayani para klien atau pelanggan dalam sebuah perjalanan. Apalagi perjalanan spiritual umrah atau haji yang memerlukan keahlian khusus.
“Mengurus proses imigrasi hingga bagasi jemaah, itu paling penting. Pastikan jangan sampai ada jemaah yang tertinggal. Bagasi juga jangan sampai ada yang kurang,” sebutnya.
Saat pulang dari umrah atau haji misalnya, yang kerap terjadi kehilangan adalah air zam-zam. “Perlu ada perlakuan khusus, jangan sampai ada air zam-zam tercecer atau hilang,” imbuhnya.
Berbagai trik khusus seputar perjalanan ke berbagai negara, juga dikupas tuntas oleh wanita yang sebelumnya berdomisili di Berau, Kaltim ini. Termasuk, bagaimana caranya mendapatkan harga tiket yang murah, sehingga klien atau tamu juga bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
“Memahami karakter orang juga penting, Di sini sebagai tour leader dituntut sabar dan tetap melayani dengan sepenuh hati,” tuturnya.
Materi lain yang juga dibahas adalah soal foto dan video. Sengaja dihadirkan dosen fotografi dan videografi, Suman Jaya dari Jakarta, serta praktisi foto dan video Nur Ali Toyib Assafani dari Berau. Tidak bisa dipungkiri, salah satu layanan yang juga harus diberikan kepada para pelanggan adalah foto selama perjalanan.
“Bagaimana merekam video dan foto yang bagus, sehingga momen itu sangat berkesan bagi para peserta perjalanan,” kata Suman Jaya. Semua teori soal foto dan video dikupas tuntas. Begitu pula yang disampaikan Nur Ali, yang mengajak peserta memahami gawai telepon cerdas agar bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Terakhir, tidak kalah pentingnya, Tour Leader Camp ini juga menghadirkan praktisi hipnoterapis klinis Endro S. Efendi dari Samarinda yang juga alumnus Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology Surabaya. Melalui materinya, Serve with Heart, Endro memberikan tips dan trik yang efektif, untuk menjaga agar pemandu perjalanan tetap tenang dan nyaman menghadapi pelanggan yang menguras energi.
“Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berubah seperti yang kita harapkan. Kita yang harus berubah dan memahami kondisi, agar perjalanan tetap berjalan dengan baik,” sebutnya. Selain itu, dalam setiap kejadian selama perjalanan, pemandu perjalanan harus berlatih melihat setiap kejadian dari sisi positif.
“Kalau fokus pada hal yang positif, tentu rasanya lebih nyaman, dan tidak terlalu menguras energi,” katanya.
Sementara itu, dalam kegiatan Tour Leader Camp itu juga diisi dengan aktivitas lapangan untuk mempererat kebersamaan. Berbagai game berkelompok dilakukan di area terbuka. Seluruh peserta larut dalam kekompakan dan kebersamaan yang menyenangkan. Tak hanya itu, aktivitas serua yang juga dilakukan adalah bermain tembak-menembak menggunakan paint ball serta menyusuri Sungai Ciliwung dengan menggunakan perahu karet. Meski air sedang surut sehingga cukup menyulitkan, peserta tetap semangat menuntaskan aktivitas di atas riam sungai yang menantang. (*)