Kompak.Id, Samarinda – Kota Bontang yang terkenal akan perairannya menjadi perhatian bagi sosok Suryani Ino. Hal itu diakibatkan maraknya kerusakan ekosistem laut akibat praktik penangkapan ikan illegal sehingga merusak terumbu karang di wilayah perairan Kota Bontang.
Berkat keprihatinanya itulah, Suryani mendedikasikan diri dalam konservasi terumbu karang dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Salah satu yang berhasil ia lakukan ialah program transplantasi terumbu karang sejak tahun 2018.
“Jadi saya ajak nelayan Kampung Salona, untuk membantu program saya. Mereka melakukan penanaman dan pengamatan terumbu secara rutin setiap bulan,” ungkap Mahasiswi asal Universitas Terbuka (UT) jurusan Sosiologi tersebut.
Dedikasinya terhadap kondisi terumbu karang perairan Bontang itu membawanya menjadi Juara Terbaik 2 Pemuda Pelopor Kaltim 2024 bidang Sumber Daya Alam Lingkungan dan Pariwisata dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Malam Anugerah Pekan Raya Pemuda Kaltim di Hotel Swiss-Belhotel Kota Samarinda Senin, (28/10/2024).
Secara tidak langsung, Suryani mengajak masyarakat untuk membuka mata akibat buruknya jika melakukan praktik illegal fishing. Yakni menggunakan bom, potasium dan pukat harimau bisa berdampak fatal dan merusak ekosistem terumbu karang.
Tak ayal, usaha yang dilakukan Suryani berbuah hasil di tahun 2024 ini. Karena berkat pemulihan terumbu karang tersebut, ikan-ikan mulai kembali ke perairan dekat kampung sehingga bisa menghemat biaya BBM para nelayan.
“Saya salut dengan Suryani itu, ia perempuan tapi mau mengembangkan sebuah pulau di Bontang yang hampir tenggelam,” ungkap Kepala Seksi
(Kasi) Kepemimpinan Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi.
Ia menegaskan jika kisah Suryani Ino ini bisa membuktikan bahwa kepedulian dan konsistensi seorang pemuda mampu membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Terakhir, ia berharap Suryani Ino dan tim terus melakukan inovasi dalam pengembangan ekowisata Kampung Salona. Selain menjaga kelestarian laut, program ini juga mengedukasi wisatawan tentang pentingnya konservasi ekosistem laut. (Adv/Nsa)