Kompak.id, Samarinda – Naskah kuno merupakan peninggalan zaman yang kuat akan nilai budaya. Salah satu fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim adalah menjaga peninggalan-peninggalan tersebut. Namun, dukungan dalam pelestarian naskah kuno masih perlu ditingkatkan, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan, Endang Effendi.
Pria yang akrab disapa Endang tesebut menuturkan dalam dua tahun terakhir terdapat 13 naskah kuno yang telah dialih mediakan oleh DPK Kaltim. Namun, proses pemeliharaan dan rekam cetak dan rekam karya memerlukan waktu yang tidak sebentar.
“Dalam satu tahun petuga foto 9 buku. Seharinya petugas melakukan alih media naskah dengan maksimal 100 lembar,” jelas Endang.
Ia menuturkan proses alih media naskah kuno membutuhkan peralatan yang memadai serta sumber daya yang cukup mengingat masih banyaknya naskah kuno di daerah yang hendak melalui proses alih media.
“Proses alih media naskah kuno sebagai upaya pemeliharaan dan pelestarian budaya Kalimantan Timur. Melalui sejarah yang terawat, masyarakat dapat meningkatkan literasi budayanya dan mengenal kisah Kalimantan Timur melalui peninggalan yang memiliki nilai sejarah yang tidak bisa ditukar apapun,” papar Endang.
Saat ini DPK Kaltim mempunyai koleksi naskah kuno dari Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. DPK Kaltim terus berkomitmen menjaga pelestarian dan perawatan naskah kuno guna masa depan anak-anak bangsa. (ADV/DPK Kaltim)