Kompak.id, Samarinda– Menanggapi polemik penggusuran Pasar Subuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk memfasilitasi Musyawarah antar pihak terkait dalam polemik ini.
Dikatakan Koordinator Komisi I DPRD Kota Samarinda Ahmad Vananzda, Ia berujar pihaknya akan menggelar RDP pada hari kamis mendatang.
“Kami sudah komunikasi dengan ketua komisi 1, ketua komisi 2, dan atau bidangnya mudah-mudahan bisa terealisasi di waktu yang dekat ini,” ungkap Vananzda, Jumat (9/5/2025).
Vananzda menilai RDP penting dilakukan untuk mencari titik temu dari tuntutan para pedagang yang menolak relokasi dan pemilik lahan pasar serta Pemkot yang menginginkan relokasi agar semua pihak dapat bermusyawarah.
Lebih jauh, menurutnya RDP dapat menjadi momentum pemilik lahan dan 57 pedagang Pasar Subuh yang terelokasi untuk bertemu langsung membahas dan mencari titik temu dari permasalahan yang ada
“Ketika pemilik lahan menyampaikan mereka menolak untuk menyiapkan tempat dagang disini lagi, lalu mau gimana lagi?. Tapi paling tidak ada solusi, mungkin pemindahannya sesuai tidak dengan keinginan para pedagang,” paparnya
Vananzda berharap, setelah RDP nantinya akan ditemukan solusi terbaik yang bisa diterima seluruh pihak dalam menanggapi kawasan yang rencnanya akan dibangun Little China Town oleh Pemkot itu.
“Tentunya Kita berharap ada solusi yang menguntungkan seluruh pihak,” tutup Politisi PDI Perjuangan tersebut. (Adv/Ain)