Kompak.id, SAMARINDA – Dua bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi baik solar dan pertalite, kini sedang langka di Kaltim. Kondisi ini jelas mengganggu iklim usaha dan kenyamanan warga. “Kaltim ini punya sumber daya alam, termasuk migas. Masa iya kelangkaan solar dan pertalite seperti ini dibiarkan berlarut-larut,” sebut Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi, kepada pers.
Dikatakan politisi muda Partai Gerindra ini, kelangkaan bahan bakar bersubsidi itu sudah membuat kenyamanan masyarakat terganggu. “Mereka yang punya tempat usaha, serta rumah dekat SPBU, terganggu karena ditutup oleh antrean kendaraan truk dan mobil,” sebutnya. Selain itu, mobilitas warga juga terganggu karena harus membuang waktu untuk antre BBM hingga berjam-jam.
“Ada oknum yang mencoba memanfaatkan situasi ini. Seharusnya ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” sebut pria yang juga menjabat sebagai ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini.
Reza menyampaikan, sudah saatnya pemerintah serius menyikapi hal ini. “Harus ada tindakan tegas pada para oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini. Jangan sampai kelangkaan solar dan pertalite mengganggu kondusivitas iklim usaha dan sosial di Kaltim, hingga berpengaruh ke kesejahteraan warga,” sebutnya. Menurutnya, agar aktivitas ekonomi dan sosial tidak terganggu, perlu ada upaya segera dalam penanganan.
“Mudah-mudahan pemerintah segera mencari solusi dan tidak membiarkan kondisi ini terus terjadi,” tegasnya. (*)