Kompak.id, Samarinda – Pemerintah memulai pembangunan 46 unit Asrama Polisi (Aspol) di Jalan Gelatik, Samarinda. Proyek yang diperkirakan selesai dalam waktu delapan bulan ini akan digunakan untuk tempat tinggal anggota Polri, baik bintara maupun perwira.
Acara peletakan batu pertama (ground breaking) dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Sabtu (17/5/2025). Dalam kesempatan tersebut, Sigit menyampaikan apresiasi atas kerja sama berbagai pihak dalam mewujudkan proyek ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak. Ini bukti nyata kolaborasi solid antara Polri, Polresta Samarinda, dan TNI. Sinergi seperti ini harus terus kita jaga,” ucap Sigit.
Keberadaan asrama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup anggota Polri agar mereka dapat memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
“Dengan fasilitas yang memadai dan tempat tinggal yang layak, kinerja anggota Polri diharapkan semakin optimal,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar turut memaparkan rincian fasilitas yang akan tersedia di Aspol Gelatik, antara lain:
- Rumah susun 4 lantaidengan 30 kamar untuk anggota yang belum menikah.
- 31 unit rumah tipe 75khusus untuk bintara.
- 15 unit rumah tipe 90bagi perwira.
- Berbagai fasilitas pendukung seperti aula serbaguna, masjid, taman hijau, dan jalur lariyang bisa digunakan bersama warga sekitar.
Hendri menjelaskan Pembangunan asrama yang menempati lahan seluas 1,4 hektar ini menggunakan dana hibah dari Pemerintah Kota Samarinda.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkot Samarinda atas kontribusinya. Proyek ini ditargetkan tuntas dalam 7-8 bulan ke depan,” jelas Hendri.
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa pembangunan Aspol Gelatik merupakan investasi penting bagi kesejahteraan personel Polri dan penguatan keamanan di daerah.
“Asrama ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga wujud nyata komitmen kita untuk mewujudkan Kaltim yang aman dan sejahtera,” kata Rudy.
Ia juga menyinggung peran krusial Polri dalam menjaga ketertiban, terlebih dengan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kaltim.
“Stabilitas keamanan adalah pondasi utama bagi kemajuan daerah. Kami yakin, dengan dukungan infrastruktur yang memadai, Polri bisa bekerja lebih efektif,” tutupnya.