TENGGARONG – Bertepatan dengan hari ke-13 puasa Ramadan 1445H, Minggu (25/3/2024) di Tenggarong, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Kutai Kartanegara melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Event diberi nama “Berbagi Sedekah” atau Berkah Ramadan. Kegiatan berupa pembagian takjil, edukasi penggunaan obat saat puasa, pemberian donasi bagi korban kebakaran dan buka puasa bersama.
Diawali pembagian ratusan paket takjil di beberapa lokasi, kegiatan juga dibarengi edukasi penggunaan obat saat puasa. Pembagian dilakukan secara paralel yakni di Bundaran Museum Mulawarman, Taman Kota Raja dan Jembatan Repo-Repo. Paket takjil diberikan kepada pengguna jalan yang melintas dan juga kepada para pengunjung Taman Kota Raja yang sedang menikmati keindahan taman sembari menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
Apt. Siwi, ketua panitia kegiatan menyampaikan, pembagian takjil ini merupakan bentuk berbagi kebahagiaan dalam bulan suci juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat Tenggarong yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Semoga dapat membantu masyarakat yang belum sempat menyiapkan makanan untuk berbuka puasa”, ujar apt. Siwi.
Para apoteker Kutai Kartanegara ini juga memberikan donasi bahan makanan kepada korban kebakaran di jalan Panglima. Donasi dilakukan setelah pembagian takjil dengan mengunjungi posko peduli koban kebakaran yang terletak di Masjid Al-Ikhlash.
Santunan diserahkan ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Kalimantan Timur, Dr. apt. Arsyik Ibrahim, M.Si. didampingi ketua Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat (HISFARKESMAS) PD IAI Kaltim, apt. Taty Wahyuningsih, S.Farm. dan perwakilan Pengurus Cabang IAI Kutai Kertanegara, apt. Dewi Dina Yuniarti, S.Si.
Apt. Arsyik Ibrahim menyampaikan, santunan yang diberikan merupakan wujud kepedulian apoteker Kutai Kartanegara kepada yang tertimpa musibah kebakaran. “Kami semua turut merasakan kesusahan yang dialami para korban di tempat ini. Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat,” ujar ketua PD IAI Kaltim ini.
Sebagai penutup, kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dihadiri pengurus dan anggota IAI Kutai Kartanagera. Turut hadir Wakil Ketua Umum 2 Pengurus Pusat IAI apt. Drs. Muh. Nasruddin, Sekretaris PD IAI Kalimantan Timur, apt. La Ode Basmudin, S.Si., Ketua Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat (HISFARKESMAS), apt. Taty Wahyuningsih, S.Farm. Selain itu, Ketua Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA), apt. Andi Alfian, S.Si, Ketua Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (HISFARDIS), apt. Nuficho Nor Rahman, S.Farm. dan beberapa pengurus daerah lainnya.
Ketua Pengurus Cabang IAI Kutai Kartangera, apt. Nina Rasmita, S.Si. mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud syukur di bulan suci Ramadan sebagai ajang silaturahim dan mempererat persaudaraan. Kegiatan diinisisasi Pengurus Cabang IAI Kutai Kartanegara bekerja sama Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat (HISFARKESMAS) PD IAI Kaltim. Dana dikelola dari seluruh sejawat apoteker Kutai Kartanegara.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada segenap hadirin yang telah tulus ikhlas meluangkan waktu untuk menghadiri kegiatan ini, juga terima kasih kepada seluruh panitia yang telah mempersiapkan seluruh rangkaian kegiatan ini sehingga dapat berjalan baik,” ujar orang nomor satu di PC IAI Kutai Kartanegera ini.
Pada momen ini, para apoteker juga memberikan edukasi bagi masyarakat dengan menjelaskan cara penggunaan obat saat menjalankan puasa. Selama Ramadan, pola makan dan minum akan berubah. Waktu yang leluasa untuk minum obat berubah dari 24 jam menjadi hanya 10,5 jam. Pada hari biasa obat yang diminum 3 x sehari artinya tiap 8 jam. Namun saat berpuasa hal ini tidak memungkinkan. Dengan perubahan ini perlu pengaturan jadwal berbeda agar terapi tetap optimal.
Penggunaan obat selama berpuasa sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama yaitu setiap 5 jam jika obat itu perlu diminum 3 x1, yakni saat buka puasa sekitar pukul 18.00, menjelang tengah malam pukul 23.00 dan saat sahur Pukul 04.00. Secara umum, obat yang diminum 1 kali sehari diminum saat sahur atau berbuka, dan untuk obat yang diminum 2 kali sehari diminum saat sahur dan berbuka.
Para apoteker juga melanjutkan edukasi dengan menyampaikan obat-obat yang tidak membatalkan puasa. Misalnya obat yang tidak diminum melalui mulut dan masuk saluran cerna yakni, obat yang diserap melalui kulit (krim, salep, gel dan plester), obat yang diselipkan di bawah lidah (Nitrogliserin, ISDN), obat kumur sejauh tidak tertelan, obat asma bentuk inhaler, suppositoria, pemberian gas oksigen dan anestesi serta obat tetes mata, hidung atau telinga.
Di akhir edukasi, para apoteker juga mengingatkan masyarakat agar terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker karena perubahan jadwal dan dosis dapat mempengaruhi efek terapi obat, kerena itu perlu kehati-hatian. (*)
*) Tim Media PD IAI Kaltim: Ovhan Trianti/Eka Siswanto Syamsul