Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
ADVERTORIAL PERPUSDA KALTIM

Nilai Pengawasan Kearsipan di Daerah Penyangga IKN Masih Buruk

Kompak.id, Samarinda – Sebagian besar kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur masih memiliki nilai buruk dalam Nilai Pengawasan Kearsipan tahun 2022. Buruknya nilai tersebut mencerminkan masih rendahnya pengelolaan kearsipan di Provinsi Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Rudi Anton, SH, M.Hum, Direktur Kearsipan I Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), saat memaparkan materi dalam Seminar Gerakan Kearsipan yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DPK Provinsi Kalimantan Timur berlangsung di Atrium Big Mall Sungai Kunjang Samarinda, Sabtu (10 Juni 2023).

Dipaparkan Rudi Anton, daerah di Kaltim penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) Nilai Pengawasan Kearsipan yang dilaksanakan ANRI, antara lain Kota Samarinda mempunyai nilai 24,5 (D/ Sangat Kurang), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) nilai 23,22 (D/Sangat Kurang), Kabupaten Paser dapatkan nilai 47,1 (C/Kurang), Balikpapan 19,67 (Sangat Kurang).

Sedangkan untuk kota Bontang dapatkan nilai 47,04 (C/Kurang), Kabupaten Kutai Timur dapatkan nilai 46,65 (C/Kurang), Kutai Barat 30,82 (C/Kurang), Kabupaten Berau 10,97 (D/Sangat Kurang), Kabupaten Mahakam Ulu hanya mendapatkan nilai 3,33 (D/Sangat Kurang). Hanya Kabupaten Kutai Kartanegara saja yang memiliki nilai 73,36 (B/Sangat Baik).

“Kalau mau menjadi daerah IKN yang siap harus perbaiki dulu sistem kearsipannya. Semua arsip yang tercecer disatukan ke Srikandi, tidak ada lagi arsip yang dibawah kursi, bawah meja,” papar Rudi Anton.

Rudi menggambar pada saat penanganan paska terjadinya gempa dan tsunami di Aceh, pelaksanaan pembangunan sangat masif di sana. “Bayangkan dari berbagai pelaksanaan proyek pembangunan di Aceh tersebut jika dijejer arsip berkas-berkas proyek panjangnya bisa mencapai 20 kilometer. Dimana menyimpannya?,” ucap Rudi.

Untuk daerah Kaltim, sebagai Ibu Kota Negara Nusantara harus sejak dini dimulai. “Saya ada kritik untuk Kaltim. Di Kaltim kan banyak perguruan tinggi, banyak sekolah. Kenapa tidak membentuk kelompok-kelompok tim mahasiswa sadar arsip, tim siswa sadar arsip. Nah jika ada acara seperti ini setiap tahunnya dilombakan karyanya sehingga supporter dari Kampus dan sekolah datang semua memenuhi tempat acara,” jelas Rudi Anton yang baru sekali ini mengisi acara di Atrium sebuah Mall.

Rudi Anton sangat mengapresiasi DPK Kaltim yang menggelar acara di tempat terbuka seperti ini. “Kalau biasanya acara seminar diadakan di hotel-hotel dengan audiens terbatas. Baru kali ini acara bicara tentang arsip diselenggarakan ditempat terbuka di sebuah Hall Mall, dimana pengunjung siapa saja bisa mengikuti acara ini. Sangat luar biasa,” ucap Anton.

Dalam pemaparan Rudi Anton yang dimoderatori Erham Yusuf, M.Pd, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, meminta kelompok-kelompok tim Arsip Mahasiswa dan Siswa, kita akan bimtek semua wakil dari perguruan tinggi dan sekolah tentang pengelolaan Kearsipan. Nanti Dinas Perpustakaan yang akan melaksanakannya.

Diungkapkan Rudi Anton, kondisi kita yang hanya sebagai penerima titip anak cucu harus benar-benar arif dan bijaksana. “Ada tiga hak anak cucu kita yang dititipkan ke kita. Satu: Jangan kau habiskan Sumber Daya Alam pada kekinian mu. Kedua: Jaga Lingkungan hidup yang baik. Ketiga: Kalau yang 1-2 tak mampu dijaga untuk ke kami, tolong informasikan kekinianmu. Ini yang harus kita camkan dalam pelaksanaan pembangunan,” tegas Rudi.

Menurut Rudi dalam pelaksanaan pembangunan di sana ada APBN, di daerah ada APBD. “Siapa sebagai eksekutor anggaran APBD yang triliun itu? Gubernur? Bukan. Yang eksekutor APBD (Anggaran Penerima dan Belanja Daerah-Red) adalah OPD (Organisasi Perangkar Daerah-Red). Kalau dalam melaksanakan pembangunan pengelolaan kearsipannya tidak becus lalu bagaimana tanggung jawab moral kita kepada anak cucu kita,” tantasnya.

Dalam Seminar Gerakan Kearsipan juga dihadiri H.M. Syafranuddin Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi Staf Ahli Gubernur Kaltim bidang Polhukam, Sekretaris Daerah Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan, dan pejabat lainnya.

Sementara itu Kepala DPK Kaltim H. Muhammad Syafranuddin mengungkap bahwa untuk di Kaltim sudah ada kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi untuk pelaksanaan membentuk kader-kader Arsiparis. “Kita magangkan dan kita latih siswa-siswa SMK terutama yang jurusan administrasi perkantoran untuk pelatihan pengelolaan kearsipan. Semoga ini awal yang baik dalam pelaksanaan arsip ke depan,” jelas Syafranuddin. (ADV/DPK KALTIM)

Related posts