KOMPAK.ID, SAMARINDA – SMA di Kaltim yang berinisiatif menerapkan double track dengan memberikan kecakapan dan keahlian khusus kepada siswanya diperbolehkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
“Itu sudah bener, bener sekali! Manajemen berbasis sekolah, segala sesuatunya yang tahukan sekolah. Ada yang namanya program merdeka belajar di antaranya double track sama dengan kecakapan hidup, life skill kalau dulu,” tegas Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi kepada media ini menegaskan, Selasa (22/3/2022).
Diterapkannya double track dengan memberikan kecakapan hidup (life skill) kepada siswa pada jam ekstrakurikuler (eskul), menurut Anwar akan sangat membantu program pemerintah sekaligus menambah kompetensi siswa.
“Itu sama dengan menjalankan programnya Dinas Pendidikan. Dinas pendidikan itu punya program bridging trining, kegiatan untuk mengangkat anak-anak yang tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Dia diberikan keterampilan sesuai dengan lingkungannnya. Kalau misalnya di lingkungannya memerlukan ngelas maka diberikan pengelasan, kalau di lingkungannya memerlukan menjahit maka diberikan menjahit. Itu sudah bener, dia sudah bener sekali,” papar Anwar Sanusi.
Sehingga SMA yang akan atau telah menjalankan double track diharapkan tidak bimbang. Bahkan, menurut Anwar Sanusi hal itu merupakan inovasi dalam memenuhi kebutuhan siswa dan lingkungannya.
“Jadi sekolahan itu harus mampu out of the box. Regulasi sudah jelas, eskul sudah diberikan ke sekolah. Jangan dikira kalau sekolah berani membuat yang baru itu salah. Kalau ngikuti kurikulum terus gak maju-maju. Itu namanya inovasi menyesuaikan lingkungan sekolah,” kata Anwar Sanusi memungkasi. (*)