Kompak.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, menanggapi laporan terbaru yang menempatkan Samarinda sebagai salah satu dari lima kota dengan pengelolaan sampah terburuk di Kalimantan Timur. Menurutnya, klaim tersebut perlu diklarifikasi lebih lanjut, terutama mengenai kriteria dan metodologi penilaian yang digunakan.
“Kita memang mengakui bahwa saat ini sistem pengelolaan sampah di Samarinda masih menggunakan model damping (open dumping). Namun, Wali Kota sudah mulai melakukan perubahan secara bertahap untuk beralih ke sistem yang lebih modern,” ujar Andriansyah, Kamis (3/7/2025).
Andriansyah mengungkapkan kebingungannya terkait dasar penilaian yang menempatkan Samarinda dalam kategori terburuk. Ia mempertanyakan apakah penilaian ini berdasarkan model damping-nya saja, atau keseluruhan sistem pengelolaan sampah di Samarinda? Menurutnya hal tersebutlah yang semestinya dicari tahu.
Politisi ini mengapresiasi langkah Wali Kota Samarinda yang telah berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah.
“Yang pasti, Pak Wali Kota sedang berupaya mengubah model damping menjadi sistem yang lebih modern dan berkelanjutan. Ini butuh waktu dan proses,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Samarinda telah mengklarifikasi bahwa pihaknya menyadari kelemahan sistem damping yang masih digunakan saat ini. Dalam pernyataannya, Wali Kota menjelaskan bahwa transformasi menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih baik sedang dilakukan secara bertahap, termasuk rencana penerapan teknologi pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Andriansyah mendesak pihak terkait, baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun lembaga penilai lainnya, untuk memberikan penjelasan rinci mengenai kriteria penilaian. Ia menjelaskan bahwa mereka membutuhkan data yang transparan agar bisa melakukan perbaikan secara tepat sasaran.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD Kota Samarinda siap mendukung upaya pemerintah kota dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah.
“Komisi III akan memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan ini berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkas Andriansyah. (Adv)