Kompak.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur saat ini tengah melakukan perubahan signifikan dalam pendekatan pembinaan atlet di wilayahnya. Berbeda dari metode konvensional yang selama ini lebih banyak bergantung pada pengalaman dan praktik lama tanpa landasan hukum yang kuat, Dispora kini menerapkan strategi yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Dengan dasar regulasi nasional ini, pembinaan atlet menjadi lebih terstruktur, terukur, dan memiliki payung hukum yang jelas, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas serta prestasi olahraga di daerah secara lebih optimal dan berkelanjutan.
“Kami bekerja berdasarkan ketentuan UU Keolahragaan, bukan sekadar perkiraan. Ini adalah transformasi menyeluruh dari ekosistem olahraga kita,” ungkap Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, jumat (23/5/2025).
Fokus Dispora saat ini adalah pada cabang olahraga yang berpotensi meraih medali lebih banyak, sambil terus mendukung cabang beregu yang sudah berprestasi konsisten. “Keberhasilan cabang beregu harus terus dipertahankan dan diperkuat,” tegas Rasman.
Persiapan atlet muda menjadi prioritas utama, bukan sebagai program sesaat, melainkan bagian dari sistem regenerasi berkelanjutan. “Regenerasi adalah kunci utama untuk menjaga keberlanjutan prestasi,” tambahnya.
Dengan menggunakan data, pendekatan yang terukur, serta pembentukan karakter sejak usia dini, Kaltim ingin menjadi contoh nyata penerapan kebijakan nasional secara efektif di tingkat daerah.
Perubahan ini membuktikan bahwa pembinaan olahraga tidak hanya soal latihan dan pertandingan, tapi juga tentang tata kelola yang baik, visi yang jelas, dan keberanian untuk beradaptasi.
“Kaltim siap membuktikan bahwa pembinaan atlet yang sistematis dan inklusif mampu membawa prestasi olahraga daerah ke level nasional,” tutup Rasman.