Kompak.id, Samarinda – Mundurnya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari anggota DPR RI periode 2024-2029 mewakili daerah pemilihan tiga DKI Jakarta menimbulkan berbagai tanggapan dari publik.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara mengumumkan mundur melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, Rabu (10/9/2025). Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat menjadi sorotan pada 28 Februari 2025 lalu.
Respons publik terkait alasan pengunduruan diri Sara pun masih spekulatif, berbagai macam dugaan yang melatarbelakangi pengunduran diri itu muncul tak terbendung.
Tanggapan terkait dengan pengunduran diri Sara juga datang dari tokoh muda Muhammadiyah di Kaltim, Adam Muhammad. Menurutnya, mundurnya Sara dari parlemen akan merugikan Gerindra. Karena Sara merupakan perwakilan kaum muda dan perempuan.
“Bagi kami, Mbak Saraswati tetap dibutuhkan di DPR RI untuk terus menyuarakan kepentingan anak muda dan perempuan seperti yang telah dilakukan beliau selama ini. Pengunduran mbak Rahayu Saraswati, perlu di tinjau ulang oleh fraksi Gerindra DPR RI,” kata Adam Muhammad yang saat ini merupakan Ketua PW Muhammadiyah Kaltim.
Adam Muhammad menilai, Sara merupakan korban dari isu-isu yang dilontarkan oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.
“Rahayu Saraswati telah menunjukkan kapasitasnya untuk bekerja melayani rakyat tidak seharusnya diframing jahat oleh oknum kelompok yang tidak bertanggung jawab,” kata Adam melanjutkan.
Adam juga menilai, selain kinerjanya yang baik, Sara aktif dalam membangun sinergi dan komunikasi dengan organisasi kepemudaan di tanah air.
“Khususnya Pemuda Muhammadiyah, melihat kerja yang telah dilakukan Mbak Saraswati sangatlah luar biasa, terlebih dalam membersamai kawan-kawan di Pemuda Muhammadiyah. Hal itu di tunjukkan, dengan kehadiran beliau di agenda Tanwir Pemuda Muhammadiyah di Jakarta Desember 2024 yang lalu,” kata Adam menambahkan..
Seperti diwartakan sebelumnya, Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI, Bambang Hariyadi mengatakan, menghormati keputusan Sara. Menurut dia, keputusan itu bagian dari tanggung jawab, meski alasan pernyataannya dalam konten siniar atau podcast tak bermasalah.
“Karena kalau kami lihat secara selintas podcast-nya oke kok, gitu, kan? Itu sebenarnya memotivasi kaum perempuan untuk ikut peran serta di ekonomi kreatif, gitu,” kata dia.
Fraksi Gerindra, lanjut Bambang, saat ini telah menonaktifkan Sara sebagai anggota DPR usai pengunduran dirinya. Langkah itu dilakukan sambil menunggu proses di Mahkamah Partai.
“Maka itu kita berharap bahwa mari kita jernih, intinya prinsipnya bahwa fraksi per hari ini kami sepakat dengan ketua fraksi, dan juga pimpinan untuk menonaktifkan sembari berproses di DPP maupun di fraksi itu sendiri,” katanya. (*)