TELEN – SMP Karya Nusa Lestari, di Kecamatan Telen, Kutai Timur, Kaltim, punya cara unik dalam memberikan pembelajaran pada para siswanya. Sekolah yang siswanya adalah anak dari para karyawan perusahaan sawit yakni PT Karyanusa Eka Daya dan PT Subur Abadi Plantation itu, melakukan kegiatan belajar di luar ruangan berisi muatan lokal.
Para siswa diberikan pembelajaran muatan lokal pengenalan lingkungan kebun sawit yang digabung dengan kegiatan pramuka bertajuk berburu jamur alias mushroom hunter.
Kegiatan mengajarkan anak tentang seluk beluk tanaman sawit sembari berburu jamur di sekitar cluster perumahan. Juga dirangkai kegiatan materi survival dan pengenalan jenis-jenis bahan alam sekitar yang dapat diolah untuk makanan.
“Kegiatan ini menantang dan mengasyikkan,” ungkap M. Rodjil, siswa kelas 9 SMP Karya Nusa Lestari.
Jamur yang ditemukan ada 2 jenis, yaitu keluarga jamur merang (Volvariella Volvacea) dan jamur tiram (Pleurotus Ostreatus). Jamur tersebut menjadi salah satu alternatif bahan pangan warga di perumahan. Karena cita rasanya yang lezat dan dapat diolah menjadi aneka varian kuliner, membuat masyarakat banyak berburu tumbuhan dari jenis cendawan tersebut. Jamur dapat diolah tidak hanya ditumis atau santan saja tetapi jamur tersebut bisa dijadikan pepes, sup, toping mie ayam, capcay, dan aneka cah.
“Jamur sawit sudah diteliti, kandungan nutrisinya sangat baik dan tinggi untuk Kesehatan, bahkan bisa dijadikan usaha kreatif skala rumahan,” ujar Ahmad Faizal, guru IPA sekaligus guru Pendidikan Lingkungan Kebun Sawit (PLKS).
Diketahui, jamur sawit tidak hanya lezat tetapi memiiki manfaat baik bagi tubuh. Manfaat tersebut seperti vitamin C berperan dalam proses metabolisme tubuh, menjaga daya imun manusia, kandungan vitamin D memiliki manfaat menjaga kesehatan tulang. Mineral dalam jamur sawit antara lain potassium, fosfor, kalsium dan magnesium. Jamur sawit juga memiliki kandungan protein asam amino yang penting bagi tubuh. Bahkan kandungan protein jamur sawit lebih banyak dibanding jamur konsumsi yang lain. Kandungan nutrisi ini membantu tubuh mencegah perkembangan sel kanker serta penguatan fungsi hati dan ginjal.
Selain itu, menurut penelitian total lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids) pada jamur sawit 72-85%. Hal ini disebabkan kandungan asam linoleat dalam jamur. Tingginya asam linoleat ini menjadi alasan jamur merupakan makanan sehat.
Faizal menuturkan kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar dengan variasi kegiatan belajar luar ruangan di lingkungan sekitar perumahan. Ia berharap dapat membuka wawasan dan mengajarkan siswa cara berliterasi dari lingkungan terdekat. Diharapkan peserta didik dapat berkarakter kuat dan cerdas di tengah tantangan serbuan kecanduan gawai. “Dengan jelajah dan mengolah bahan dari lingkungan sekitar menjadi kuliner, mereka mendapatkan pengalaman belajar berkesan,” ucap Faizal. (*)