SAMARINDA – Salah satu momen penting yang harus dilalui para mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Agar para mahasiswa semakin siap, pembekalan pun diberikan tidak hanya untuk lingkup Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). Di lingkup Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), pembekalan khusus juga diberikan agar para mahasiswa benar-benar siap terjun di dunia kerja.
Wakil Dekan I FUAD UINSI Samarinda, Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si., menyebutkan, kampus terus mendorong kemajuan para mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Apalagi mahasiswa KPI memerlukan kecakapan khusus.
“Fakultas sangat mendorong program studi KPI memaksimalkan kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Sitti Syahar Inayah. Hal itu menurutnya penting, agar output mahasiswa mampu menjawab tantangan dunia kerja.
Kenapa di tingkat program studi juga perlu diberikan pembekalan? Koordinator Program Studi KPI UINSI Samarinda Sabiruddin, M.A., menambahkan, dunia kerja di lingkup program studi ini, memerlukan kompetensi khusus.
Sabir, sapaan akrab dosen ini mengatakan, bersyukur para mahasiswa hadir tepat waktu. Itu membuktikan mereka sudah siap terjun ke lapangan dengan kedisiplinan. “Waktu menjadi sangat penting, bagi siapa saja yang ingin berkarir,” sebut Sabiruddin di sela acara pembekalan, Senin (19/9) tadi.
Ia membenarkan, pembekalan di tingkat fakultas sudah diberikan untuk para mahasiswa. Pembekalan untuk tingkat program studi sengaja ditambahkan agar mahasiswa semakin siap di tempat kerja.
Karena para mahasiswa lebih banyak PKL di perusahaan media, dalam pembekalan itu sengaja diundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Endro S. Efendi.
“Semoga selama dua bulan mendatang, para mahasiswa bisa menjalani PKL dengan baik,” sambungnya. Ia pun berpesan pada para mahasiswa untuk bekerja dengan baik dan menjaga nama baik kampus UINSI Samarinda.
Tidak hanya di media cetak, elektronik, media siber dan radio, para mahasiswa juga ada yang PKL di instansi berhubungan dengan komunikasi seperti Dinas Kominfo Kaltim, hingga Komisi Informasi, dan Komisi Penyiaran Indonesia. Ada pula di DPRD Kaltim serta di pondok pesantren dan perusahaan swasta.
“Ini kesempatan langka. Mahasiswa harus bisa menyesuaikan diri. Manfaatkan sebaik-baiknya. Tunjukkan kemampuan terbaik selama PKL,” imbuhnya.
Ke depan, Kaltim yang telah ditunjuk sebagai ibu kota baru, juga memerlukan lulusan KPI yang profesional dan andal. Ia berharap, para mahasiswa sudah siap sejak saat ini. “Akan banyak peluang terbuka, bagi mahasiswa yang punya kemampuan dan kapasitas,” sambungnya.
Pengalaman membuktikan, di angkatan sebelumnya, ada saja mahasiswa yang berlanjut bekerja di lokasi PKL, setelah lulus kuliah.
Sementara itu, Ketua PWI Kaltim Endro S Efendi, banyak memberikan pembekalan kepada mahasiswa, bagaimana menjadi wartawan profesional. Termasuk berbagai aturan terkait UU Pers serta Kode Etik Jurnalistik.
Tak lupa, Endro yang saat ini juga tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam di kampus yang sama, juga memberikan motivasi agar para mahasiswa bisa menjalankan PKL dengan hati nyaman dan bahagia.
“Kalau ada perasaan tidak nyaman, segera netralisir,” sebutnya, seraya memberikan tips dan cara khusus untuk mengelola emosi selama PKL. (*)