Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
PEMKOT SAMARINDA

Pemkot Samarinda Terus Kendalikan Inflasi dan Gelar Pasar Murah

Kompak.id, Samarinda  –Pemerintah Kota Samarinda terus berusaha mempertahankan penghargaan dari TPID Terbaik dari Presiden RI dan terakhir diganjar dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 19,6 miliar karena mampu menjaga inflasi. Berbagai langkah dilakukan untuk mengendalikan inflasi dengan menggelar Operasi Pasar Murah dan penyerahan bantuan tunai dari Wali Kota Samarinda.

Dihadiri Wali Kota Samarinda, pasar murah yang dikoordinasi Dinas Perdagangan Samarinda  dilaksanakan perdana di Pasar Segiri Samarinda, Kamis (27/10/2022).

Didampingi Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly, Kasdim 0901/Samarinda, Letkol Inf Boyke Toipan Napitupulu SH mewakili Dandim Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian, SH MM, Anggota DPRD Samarinda Andi Muhammad Afif Rayhan Harun SH, Plh Asisten II Setkot Samarinda Sam Syaimun, kepala Disdag Samarinda Marnabas Patiroy dan OPD terkait, Wali Kota juga memberikan bantuan tunai sebesar Rp 250.000,- per orang untuk 100 pedagang yang terdampak dan telah terdaftar.

Andi Harun mengatakan kedua kegiatan ini merupakan salah satu program Pemkot Samarinda dalam mengendalikan inflasi, sesuai arahan Presiden RI.

“Pertama, memberikan bantuan langsung tunai dan akan terus berlanjut kepada pedagang dan masyarakat yang tidak mampu. Kedua, subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ketiga, melakukan kerjasama antar daerah salah satunya dengan Pinrang terkait pembelian jagung untuk menekan tingginya harga daging ayam ras karena pakannya mahal, dimana salah satu bahan utama pakan adalah jagung,” ucapnya.

Dikatakan Andi Harun, langkah selanjutnya adalah mengadakan mobil inflasi, melakukan gerakan tanam cabai 10 hektar dan bawang merah seluas satu hektar. Selain itu juga melakukan pelatihan terhadap masyarakat agar memiliki kemampuan kerja.

BACA JUGA :  Insentif Produk Lama , Penerima TPP Harus Sesuai Kriteria

“Terakhir, kita melaksanakan kegiatan projek dalam bentuk swakelola, baik di Probebaya, penggunaan DID Rp 19 miliar dan DTU Rp 16,5 miliar,” papar Andi.

Keseluruhan program pengendalian inflasi ini berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) Rp 19 miliar dan Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp 16,5 miliar. Semua dibelanjakan untuk kinerja penjagaan dan penurunan inflasi di Kota Samarinda.

Andi Harun memastikan Pemkot Samarinda bersama TNI-Polri menjaga stabilitas harga. Ia optimis inflasi terjaga hingga akhir tahun.

Di kesempatan yang sama, Kepala Disdag Samarinda Marnabas menerangkan, terdapat 10 titik operasi pasar murah yang digelar Disdag Samarinda di 10 kelurahan termasuk yang perdana di Pasar Segiri yang masuk Kelurahan Sidodadi.

“Kita uji coba berjualan ikan layang karena memang saat ini harganya tinggi dan penyumbang inflasi di operasi pasar hari ini. Alhamdulillah 200 kilogram sudah habis, per kilonya Rp 15 ribu. Kita juga menjual minyak goreng sebanyak 2.500 liter yang dipasaran HET (harga eceran tertinggi) Rp 14.000,- per liter, kita jual RP 12.000,- per liter,” terang Marnabas.

Selain operasi pasar murah, pihaknya juga terus melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) tiap harinya. Jika memang kondisi tidak normal, pihaknya secara langsung mengintervensi.

Operasi pasar murah yang diadakan di 10 titik tersebut akan diadakan hingga akhir tahun. Pihaknya akan terus berusaha keras dalam menstabilkan harga pasar.

“Dalam kondisi tidak normal, kami akan turun di berbagai tempat diluar yang sudah terjadwal. Pak wali sudah perintahkan, yang kau pikirkan adalah inflasi, bagaimana harga itu stabil,” pungkas Marnabas.(Adv)

Related posts