Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
PEMKOT SAMARINDA

Pemkot Samarinda Rencanakan Intervensi Harga

Kompak.id, Samarinda  – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana melakukan intervensi harga. Langkah ini diambil sesuai intruksi Menteri Dalam Negeri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian yang meminta kepada seluruh kepala daerah agar terus memonitor inflasi di wilayahnya masing-masing. Tito menyampaikan saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual, Senin (31/10/2022) pagi.

Mantan Kapolri ini menjelaskan, jika angka inflasi Indonesia saat sekarang boleh dikatakan cukup landai diangka 5,95 persen dibanding negara Eropa, walaupun angka tadi masih diatas bulan lalu.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi juga disampaikan Tito dalam taraf yang terkendali, dimana menyentuh angka 5,4 persen.

“Hal ini tak lepas karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya hingga penduduk pedesaan masih survive akan kebutuhan pangan karena mampu menanam dan mengelola sendiri kebutuhan pangannya,”ungkapnya.

Kendati demikian, ia juga tetap menyoroti beberapa kebutuhan pokok yang mulai naik dibeberapa provinsi. Seperti Beras premium, bawang dan minyak goreng bahkan hingga kedelai.

“Untuk kedelai saya minta bisa jadi perhatian kita bersama, karena bentuk tempe dan tahu mulai menyusut seiring harga kedelai yang mulai naik. Oleh itu Pemda harus bisa melakukan intervensi terhadap harga kedelai dengan memberikan subsidi bagi pengrajin tahu dan tempe,”pesannya.

Ditambahkan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, Dr I Gusti Ketut Astawa mengatakan jika pihaknya memberikan tiga point langkah antisipasi terhadapat lonjakan angka inflasi dalam dua bulan terakhir, diantaranya Pemda harus menyiapkan operasi pasar terhadap komoditas yang bisa memicu harga tinggi serta mengakomodir pendistribusian pangan melalui subsidi transport untuk mengendalikan harga.

BACA JUGA :  Wakil Wali Kota Samarinda Terima Audiensi Dewan Pendidikan

“Terakhir daerah juga harus mempunyai candangan pangan yang nantinya diatur dalam Perda disesuaikan dengan kondisi didaerah masing-masing,”sarannya.

Sementara, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi usai mendengarkan arahan Mendagri tadi langsung memberikan catatan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pertama ia pesan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah agar intens melakukan rapat setiap satu minggu sekali dalam menyampaikan perkembangan inflasi sebelum data tadi disampaikan ke pemerintah pusat.

“Saya minta Kabag Ekonomi untuk segera membuat group WhatsApp  yang nantinya terus update memberikan informasi terkait perkembangan harga kebutuhan pokok dan pangan di pasaran lewat group tadi,”pintanya.

Rusmadi juga meminta agar dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang sudah siap dalam post anggaran pemerintah kota juga segera direalisasikan dalam bantuan sosial untuk membantu warga yang rentan terhadap dampak inflasi.

“Selain penting bagi kita untuk memperhitungkan dalam memberikan subsidi di anggaran perubahan atau tahun 2023 untuk menjaga keterjangkauan harga bahan kedelai. Karena di pasaran bentuk tempe sudah mulai tipis-tipis jadi perlu bagi pemerintah agar bisa melakukan intervensi harga agar produksi komoditas ini tetap terjaga,”pintanya memungkasi.(Adv)

Related posts