Kompak.id, Tanjung Redeb — Pemerintah Kabupaten Berau tengah menggeber program ambisius untuk mengatasi kesenjangan digital. Bukan sekadar wacana, Pemkab kini menargetkan pemasangan 1.000 titik WiFi publik di berbagai sudut wilayah, mulai dari pusat kota hingga ke pelosok kampung.
Inisiatif ini digadang sebagai langkah konkret untuk memastikan seluruh masyarakat Berau bisa menikmati akses internet yang merata dan berkualitas. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa ketersediaan internet kini sama pentingnya dengan kebutuhan pokok.
“Masyarakat sudah sangat bergantung pada teknologi, baik untuk belajar, mencari layanan publik, hingga mengembangkan ekonomi kreatif,” ujarnya, Jumat (29/8/25).
Program ini disebutnya sebagai fondasi utama untuk membangun sumber daya manusia yang lebih unggul. Meski memiliki visi yang besar, Bupati Sri mengakui program ini tidak lepas dari tantangan. Sejumlah wilayah di Berau masih masuk dalam kategori “blank spot”, di mana sinyal internet nyaris tidak ada. Namun, hambatan ini tidak menyurutkan semangat. Ia telah menginstruksikan jajaran Diskominfo untuk terus berinovasi dan tidak menyerah.
“Saya mendorong mereka untuk bekerja maksimal, bahkan jika perlu menjalin kerja sama dengan pihak ketiga,” jelasnya.
Selain itu, komunikasi lintas pemerintahan juga menjadi kunci. Bupati Sri menyebut pentingnya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian agar masalah blank spot dapat teratasi. Tujuannya jelas setiap titik wifi yang terpasang harus memiliki kualitas layanan yang prima, bukan sekadar pelengkap.
Program Wifi publik ini diharapkan membawa dampak signifikan bagi berbagai generasi muda tidak akan lagi terkendala dalam mengakses materi belajar online, pelaku UMKM bisa memanfaatkan internet gratis ini untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka, warga dapat lebih mudah mengakses layanan pemerintahan berbasis digital, membuat proses administrasi jadi lebih efisien. Dengan target yang akan diselesaikan secara bertahap, Pemkab Berau berharap dapat mewujudkan pemerataan digital yang nyata.
“Pemerataan akses internet tidak hanya terpusat di kota, tetapi juga menjangkau kampung-kampung terpencil,” pungkas Bupati Sri. (Iz)